REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kunjungan secara diam-diam anggota Komisi I DPR, Tantowi Yahya dan rombongan sejumlah tokoh dari Indonesia ke gedung Parlemen Israel Knesset sangat mengejutkan.
Apalagi, dari foto terlihat, delegasi Indonesia sangat akrab dengan pejabat negeri Zionis itu. Kenyataan itu menimbulkan banyak pertanyaan bagi publik.
Kondisi berbeda pernah diterima perwakilan resmi Pemerintah Indonesia. Marty Natalegawa bersama menlu dari 12 negara lain pernah berencana berkunjung ke Ramallah, Palestina, pada Ahad-Senin, 5-6 Agustus 2012. Marty dijadwalkan menghadiri pertemuan tingkat menteri Gerakan Non Blok (GNB) tentang Palestina.
Sayangnya, pihak Israel yang memiliki otoritas tidak mengizinkan mantan duta besar RI untuk PBB itu. Alhasil, pertemuan pertemuan GNB dibatalkan karena lima menteri luar negeri dari 13 negara yang akan mengikuti pertemuan tersebut ditolak masuk ke Ramallah.
Lima menlu yang ditolak masuk ke Ramallah tersebut, yaitu berasal dari Indonesia, Malaysia, Bangladesh, Kuba, dan Aljazair, yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Namun, sekarang, Israel dengan terbuka menerima kunjungan Tantowi Yahya. Mengapa?