REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM--Israel benar-benar memenuhi ucapanya untuk meneruskan penggusuran dan pembangunan pemukiman Yahudi di Tepi Barat sebagai balasan atas sikap Palestina maju menjadi anggota pengamat PBB.
Israel kini sedang mengupayakan persetujuan untuk membangun ratusan rumah bagi pemukim di utara permukiman Itamar dan Bruchin di Tepi Barat, kata laporan media Israel pada Kamis (13/6).
Surat kabar Jerusalem Post mengatakan pemerintah berencana membangun 538 rumah baru di Itamar dan melegalkan 137 unit yang ada diserahkan kepada otoritas perencanaan daerah pada pekan ini. Harian Haaretz menyebut angka 537 dan 130 dalam laporannya.
Keputusan itu menimbulkan pernyataan "keprihatinan" dari kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton.
Upaya pembangunan permukan terkini terjadi pada saat Amerika Serikat bekerja untuk menghidupkan kembali pembicaraan perdamaian aktif antara Israel dan Palestina di mana pembangunan permukiman Israel menjadi masalah utama.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry telah diperkirakan akan mengunjungi Israel dan para pemimpin Palestina pekan ini, tetapi Departemen Luar Negeri mengatakan dia menunda perjalanan untuk fokus pada pembicaraan tentang Suriah.
Para pejabat AS bersikeras Kerry tetap sepenuhnya terlibat dalam upaya itu, dan mengatakan bahwa ia berencana untuk menjadwal ulang perjalanannya sesegera mungkin.
Hanya saja menteri luar negeri AS telah memperingatkan bahwa dia tidak siap untuk membuat perjalanan sia-sia. Karea itu ia mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu serta Presiden Palestina Mahmud Abbas membuat "keputusan-keputusan sulit itu" yang dibutuhkan guna memulai kembali pembicaraan perdamaian yang dibekukan sejak 2010.