Kamis 13 Jun 2013 18:23 WIB

Snowden: Saya Tidak Bersembunyi atau Berkelit dari Hukum

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Dewi Mardiani
Edward Snowden
Foto: AP/The Guardian
Edward Snowden

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Whistleblower Badan Intelijen Nasional Amerika (NSA), Edward Snowden, Rabu (12/6), berjanji akan melawan setiap usaha Amerika Serikat (AS) untuk mendapatkannya melalui ekstradisi dengan Hong Kong. Ia mengatakan, keberadaannya di Hong Kong bukan untuk bersembunyi dari hukum dan ia sepenuhnya percaya pada sistem legal yang berlaku di sana.

Dalam komentar pertamanya setelah mengungkapkan identitasnya di Guardian akhir pekan lalu, Snowden mengeklaim AS juga meretas data Hong Kong dan Cina sejak 2009. Ia menuding AS melanggar teritori dalam usaha pengembalian dirinya karena melarang otoritas lokal mempelajari aktivitas siber milik AS.

Sejak munculnya perdebatan apakah Snowden harus diberi penghargaan atau dipenjarakan karena aksinya, kepada South China Morning Post, Snowden berkomentar, ''Saya bukan penjahat atau pahlawan. Saya hanya seorang warga Amerika.''

Snowden mengeklaim AS telah meretas ribuan target di Hong Kong, termasuk pejabat publik, universitas, tokoh bisnis, dan pelajar. Data yang diperoleh merupakan bagian dari operasi mata-mata NSA dengan jumlah operasi lebih dari 61 ribu. ''Kami meretas jaringan utama, sehingga kami bisa mengakses komunikasi ratusan dari ribuan.komputer tanpa harus meretas satu persatu komputer,'' kata Snowden.

Pejabat Senior Cina, pekan lalu, mengatakan memiliki data serangan siber AS setelah membalikkan tekanan atas retasan yang dilakukan Cina. Jen Psaki, juru bicara Departemen Dalam Negeri di Washington, mengatakan tidak mengetahui dan tak bisa mengomentari klaim retasan itu. Tapi ia menolak jika insiden itu direpresentasikan AS memiliki dualisme standar.

Snowden (29 tahun) sebelumnya merupakan asisten teknisi komputer kontrak di Booz Allen Hamilton NSA. Ia berhenti dan meninggalkan rumahnya di Hawai, Mei lalu. Ia kemudian berlindung di Hong Kong dan memberikan dokumen rahasia NSA pada Guardian. Dokumen itu berisi serangkaian informasi mengenai program pengintaian oleh AS, pekan lalu.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement