Jumat 14 Jun 2013 07:40 WIB

PBB Minta Austria Tunda Penarikan dari Golan

Tank-tank Israel dalam posisi menghadap sebuah desa Suriah dari Dataran Tinggi Golan yang dicaplok Israel.
Foto: Reuters/Avihu Shapira
Tank-tank Israel dalam posisi menghadap sebuah desa Suriah dari Dataran Tinggi Golan yang dicaplok Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Perserikatan Bangsa Bangas telah meminta Austria menunda penarikan tentaranya yang direncanakan dari zona penyangga yang memisahkan Suriah dan Israel di Dataran Tinggi Golan. Demikian kata seorang juru bicara kepada wartawan pada Kamis (13/6).

Mengenai keputusan Austria untuk menarik tentaranya dari Pasukan Pengamat Pemisah PBB (UNDOF), Departemen Operasi Pemelihara Perdamaian (DPKO) telah meminta Pemerintah Austria untuk memastikan ketentuan operasi misi tersebut tetap dipatuhi.

''Ini juga demi menjaga dari dampak negatif yang mungkin muncul pada pelaksanaan mandat itu,'' kata juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Martin Nesirky, dalam taklimat harian.

"DPKO secara resmi meminta Austria menuntaskan penarikan personelnya paling cepat awal Juli guna memastikan peralihan mulus dengan negara berikutnya yang menjadi penyumbang tentara dan berlanjutnya kehadiran PBB dalam posisi penting UNDOF seperti Gunung Harmun (Mount Hermon),'' kata Nesirky.

UNDOF telah berada di Dataran Tinggi Golan sejak 1974 untuk memantau gencatan senjata antara Suriah dan Israel setelah perang mereka pada 1973.

Sejak awal Maret, prajurit pemelihata perdamaian UNDOF telah dua kali ditangkap di Daerah Dataran Tinggi Golan dan ditahan oleh kelompok bersenjata.

Austria, yang telah menjadi tulang punggung UNDOF, pada 6 Juni mengumumkan negara itu akan menarik prajurit pemelihara perdamaiannya akibat keamanan yang memburuk.

Menteri Pertahanan Austria, Gerald Klug, mengatakan penarikan yang dimulai pada Rabu itu akan berlangsung selama dua sampai empat pekan.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement