Jumat 14 Jun 2013 08:19 WIB

Intelijen AS Sebut Suriah Gunakan Senjata Kimia

Pasukan pemberontak oposisi Suriah
Foto: Reuters
Pasukan pemberontak oposisi Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, WASHIGTON -- Masyarakat intelijen AS menilai Pemerintah Suriah telah menggunakan senjata kimia terhadap gerilyawan. Demikian kata Gedung Putih dalam satu pernyataan pada Kamis.

"Setelah kajian konsultatif, masyarakat intelijen kami menilai rejim (Presiden Bashar al-Assad) telah menggunakan agen syaraf sarin dalam jumlah sedikit terhadap oposisi beberapa kali dalam satu tahun belakangan," kata Wakil Penasehat Nasional Gedung Putih, Ben Rhodes, di dalam pernyataan itu.

"Masyarakat intelijen memperkirakan 100 sampai 150 orang telah tewas akibat serangan senjata kimia yang dideteksi di Suriah setakat ini. Namun, data korban jiwa mungkin tidak lengkap," kata Rhodes.

''Rhodes menambahkan tak ada bukti terpercaya yang menunjukkan gerilyawan telah menggunakan senjata kimia,'' demikian laporan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Jumat pagi.

Presiden AS, Barack Obama, telah mengatakan bukti telah menunjuk kepada penggunaan senjata kimia di dalam wilayah Suriah.

Obama telah berulangkali menyebut penggunaan atau kegagalan mengamankan senjata kimia oleh Pemerintah Suriah sudah "garis merah" atau "pengubah permainan" dalam penanganan konflik di negara Timur Tengah itu.

Namun Obama juga telah menjelaskan ia memerlukan keterangan lebih khusus mengenai apa yang sesungguhnya terjadi di sana.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement