Sabtu 15 Jun 2013 10:30 WIB

PBB: Tak Ada Penyelesaian Militer untuk Konflik Suriah

Lakhdar Brahimi dan Ban Ki Moon
Foto: guardian
Lakhdar Brahimi dan Ban Ki Moon

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Jumat (14/6), mulai pasrah dengan keadaan konflik di Suriah. Menurutnya, kondisi di jalur militer langsung menunjuk ke arah perpecahan yang semakin pelik.

"Tak ada penyelesaian militer bagi konflik Suriah. Tak ada penyelesaian militer bagi konflik ini, sekalipun pemerintah dan oposisi, dan pendukung mereka, mengira itu ada," katanya seperti dilansir dari Xinhua, Sabtu (15/6). Dia menegaskan kembali tekad organisasi tersebut bagi penyelesaian politik krisis lama di negara Timur Tengah itu.

"Jalur militer secara langsung menunjuk ke arah perpecahan makin jauh di negeri itu, merusak kestabilan wilayah tersebut dan berkobarnya ketegangan agama dan masyarakat," kata Ban.

Krisis Suriah meletus pada Maret 2011, sehingga mengakibatkan pengungsian besar-besaran warganegara Suriah ke negara tetangga, seperti Turki, Lebanon, dan Yordania. PBB telah mendorong penyelesaian politik bagi krisis Suriah melalui upaya yang melelahkan guna membawa Pemerintah Suriah dan oposisi meja perundingan bagi proses politik pimpinan Suriah di negeri itu.

"Memburuknya konflik juga membuat pengiriman bantuan darurat jadi lebih sulit," kata Ban. "Wakil Khusus Gabungan (Lakhdar) Brahimi dan saya terus mendorong peralihan melalui perundingan dan membawa semua pihak ke meja perundingan di Jenewa sesegera mungkin," kata Ban.

Dia pun mengimbau agar semua negara yang terlibat harus memikul tanggung jawabnya untuk mencari penyelesaian bagi tragedi di Suriah ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement