REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Kerusuhan meletus kembali di Ankara dan Istanbul, Turki, polisi menembakkan gas air mata dan meriam air di tengah protes anti-pemerintah.
Kerusuhan berkobar setelah pendukung Perdana Menteri (PM) Turki Recep Tayyip Erdogan berkumpul untuk unjuk rasa di Istanbul. BBC, Ahad (16/6) melaporkan sekitar 1.000 polisi anti huru-hara dari provinsi Turki diterbangkan ke kota untuk mengekang demonstrasi.
Polisi membubarkan protes di Taksim Square, titik fokus dari kerusuhan pada Sabtu (15/6) malam. Protes dimulai pada 28 Mei 2013 lalu melawan rencana untuk membangun kembali sekitar Gezi Park. Protes tersebut kemudian meluas menjadi anti-pemerintah setelah ditangani dengan keras oleh pemerintah.
Pejabat medis memperkirakan 5.000 orang terluka dan setidaknya empat orang tewas sejak aksi protes dimulai. Polisi menembakkan gas air mata dan meriam air ke demonstran di Ankara Kizilay Square pada Ahad sore. Empat orang terluka dalam insiden tersebut.
Saksi mata mengatakan insiden pada Sabtu sore merupakan yang terburuk dalam protes sejak Gezi Park dikuasai demonstran 18 hari yang lalu. Polisi bentrok dengan pendemo. Bentrokan berlanjut sampai Ahad pagi di sekitar jalan tempat tersebut.