Ahad 16 Jun 2013 23:50 WIB

Israel Ingin Tekanan ke Iran Tak Kendur

Rep: Nur Aini/ Red: Yudha Manggala P Putra
Israel's Prime Minister Benjamin Netanyahu attends the weekly cabinet meeting in Jerusalem February 10, 2013.
Foto: Reuters/Uriel Sinai/Pool
Israel's Prime Minister Benjamin Netanyahu attends the weekly cabinet meeting in Jerusalem February 10, 2013.

REPUBLIKA.CO.ID,  TEL AVIV -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan tekanan internasional terhadap Iran tidak boleh mengendur pascapemilihan Presiden yang dimenangkan Hassan Rouhani.

Netanyahu mengatakan program nuklir Iran harus dihentikan dengan cara apapun dan tidak boleh ada harapan tentang kemenangan Rouhani. Presiden baru Iran tersebut memenangkan lebih dari 50 persen suara dalam pemilu Jumat pekan lalu.

Salah satu janji pemilu Rouhani adalah mencoba meredakan sanksi internasional yang dikenakan terhadap Iran atas program nuklirnya. Dia juga berjanji lebih terlibat dengan kekuatan barat.

"Masyarakat internasional seharusnya tidak jatuh ke angan-angan dan tergoda untuk mengurangi tekanan terhadap Iran untuk menghentikan program nuklirnya," ujar Netanyahu dilansir BBC.

Meski demikian, Presiden Israel, Shimon Peres berharap Rouhani akan membawa perubahan. "Dia mengatakan tidak akan memakai politik ekstrim. Saya tidak yakin dia mengkhususkan politiknya tapi ini akan lebih baik, saya yakin, itulah mengapa orang memilihnya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement