Selasa 18 Jun 2013 11:25 WIB

Berat Badan Bayi Naik di Bulan Pertama, Tandanya IQ-nya Lebih Tinggi

Red:
Bayi
Bayi

CANBERRA -- Hasil penelitian terbaru menunjukan adanya hubungan antara  kenaikan berat badan bayi di bulan pertama dengan tingkat IQ atau kecerdasan anak yang lebih tinggi di usia awal sekolah.

Tim yang terdiri dari peneliti dari Australia dan Kanada ini menganalisa data dari 14.000 bayi sehat di Belarus.

Dari studi itu didapati temuan bayi yang berat badannya bertambah 40 persen di empat minggu pertama sejak dilahirkan, memiliki nilai tingkat kecerdasan atau IQ 1,5 lebih tinggi  ketika  mencapai usia 6 tahun, dibandingkan dengan bayi yang berat badannya hanya bertambah 15% dari berat lahirnya di bulan pertama.

Dr Lisa Smithers, kandidat Professor dari Universitas Adelaide, yang menjadi kepala penelitian ini mengatakan  dirinya tidak terkejut dengan hasil studi yang dilakukan timnya. “Bagian lain dari literature sejenis juga  menyebutkan efek yang sama, tapi sebelumnya belum pernah ada yang meneliti periode awal dari pertumbuhan bayi, terutama di empat minggu pertama kehidupan mereka,” paparnya.

Dr Smithers mengatakan studi ini penting karena menyoroti kenaikan berat badan bayi sehat dan fokus pada bulan pertama dari kehidupan mereka.

Para peneliti menganjurkan agar orang tua tidak memaksakan pemberian makan pada anak.  Tetapi penting bagi orang tua untuk memperhatikan pertambahan berat badan anak mereka  terutama ketika bayi masih berusia dibawah satu bulan. “Kami ingin menekankan agar orang tua perlu mencari pertolongan jika bayinya mengalami masalah dalam pemberian makanan atau masalah pertumbuhan lainnya sesegera mungkin sehingga masalah tersebut bisa segera diketahui,” katanya.

Hal lain yang  juga ditekankan adalah meskipun  pertumbuhan berat badan di empat minggu pertama sangat penting, tetapi kenaikan berat badan yang terlalu cepat di usia awal anak juga tergolong tidak sehat.

“Banyak orang percaya kalau kenaikan berat badan yang cepat pada anak itu buruk bagi kesehatan anak di masa depan, terkait kegemukan atau obesitas juga untuk tekanan darah,” jelasnya.

Studi ini telah diterbitkan di jurnal internasional ilmu kesehatan anak-anak atau pediatri. Ahli gizi mendesak studi lebih lanjut untuk menelaah berat badan yang sehat

Dr Beverly Muhlhausler, peneliti sains medis dari Universitas Adelaide  yang mendalami peran gizi dan lingkungan, mengatakan perlu ada studi lebih lanjut untuk mengetahui berapa banyak tepatnya berat badan yang dibutuhkan bayi di bulan pertama kehidupan mereka.

Karena sejumlah literature sains menunjukan kenaikan berat  badan diusia awal kehidupan tidak selamanya baik. "Ada sejumlah pandangan yang mengatakan kenaikan berat badan yang cepat bisa menunjukan gangguan kesehatan dimasa mendatang terkait resiko yang lebih besar terhadap obesitas dan juga diabetes.”

Dr Muhlhausler mengatakan hasil studi ini penting dan menarik dan dia menghendaki penelitian lebih lanjut diarea ini. “Kita  masih belum memiliki pemahaman yang mendalam mengenai kemungkinan positif dan negatif dari kenaikan berat badan. Mungkin kenaikan berat badan bisa mempercepat pertumbuhan IQ yang lebih tinggi dimasa depan, tapi mungkin juga itu  terkait dengan resiko penyakit metabolisme.” katanya

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement