Senin 17 Jun 2013 19:53 WIB

Singapura Diselimuti Kabut Asap, Capai Titik Tak Sehat

Kabut asap terlihat di  kawasan jembatan Esplanade, Singapura.
Foto: STRAITS TIME
Kabut asap terlihat di kawasan jembatan Esplanade, Singapura.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA--Badan Lingkungan Nasional Singapura (NEA) mendesak pemerintah Indonesia mengambil kebijakan segera untuk menghentikan kabut asap yang melintas antarengara. Menurut NEA, kabut asap asal Indonesia yang masuk ke langit Singapura, Senin (17/6) masuk kategori tidak sehat.

Pada pukul 6.00 waktu setempat kabut asap tercatat memiliki ukuran PSI 111--angka tertinggi sejak 2010. Setiap hasil lebih dari 100 maka udara tergolong tidak sehat.

"NEA sudah memperingatkan Kementrian Lingkungan Hidup Indonesia terhadap situasi kabut asap yang dialami Singapura," ujar juru bicara NEA, Senin, seperti dikutip Straits Time.

"Kami juga sudah mendesak Indonesia untuk melihat masalah tersebut dan memitigasi aliran kabut asap yang melintas antarnegara," imbuhnya.

NEA menyatakan akan terus mengawasi ketat situasi tersebut dan memberikan perkembangan terkni bila dibutuhkan.

Kabut asap tanpak jelas menyeberang ke pulau, meliputi sejumlah landmark tersohor di negara itu seperti Marina Bay Sands dan Singapore Flyer.

NEA memprediksi kondisi tersebut berlangsung selama beberapa hari ke depan. Warga dengan penyakit paru-paru dan jantung, begitu pula anak-anak dan orang tua disarankan tidak  terlalu banyak menghabiskan waktu di luar ruangan.

Jumlah titik api di Sumatra dilaporkan meningkat. Pada 15 Juni lalu terdapat 101 titik api. Jumlah itu bertambah menjadi 138 pada Ahad kemarin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement