REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden terpilih Iran, Hassan Rouhani, Senin (17/6), mengatakan Amerika Serikat (AS) mesti mengakui hak nuklir Iran agar Republik Islam tersebut memasuki perundingan dengan Washington.
"Masalah hubungan Iran dengan Amerika Serikat adalah persoalan rumit dan sulit," kata Rouhani. Ia menambahkan, "Namun, kami takkan melanjutkan ketegangan yang meningkat."
"Setiap pembicaraan dengan Amerika Serikat mesti dilandasi atas kepentingan dan saling menghormati, serta landasan yang sejajar," kata Rouhani seperti dilansir Xinhua.
Dilanjutkannya perundingan dengan Amerika Serikat, kata dia, harus memiliki sejumlah syarat, yaitu para pejabat AS tak boleh mencampuri urusan dalam negeri Iran, mereka mesti mengakui semua hak Iran termasuk hak nuklir, dan Amerika Serikat mesti menghentikan tindakan sepihak terhadap Iran.
"Setiap orang mesti lebih mengetahui bahwa Pemerintah Iran selanjutnya takkan pernah mengendurkan hak Iran yang tak bisa dibantah," katanya. Ia menegaskan, "Jika kami melihat itikad baik (dari Amerika Serikat), kami akan melakukan tindakan membangun kepercayaan di dalam kepentingan rakyat kami."