REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran terpilih Hasan Rowhani berharap, Iran dapat membuat kesepakatan baru dengan kekuatan barat. Khususnya, untuk program Nuklir. Dia pun menyatakan, siap untuk lebih transparan dengan prinsip saling percaya.
"Idenya untuk menjalin negosiasi yang lebih aktif dengan 5+1 - lima anggota tetap DK PBB ditambah Jerman - karena isu nuklir tak bisa diselesaikan tanpa negosiasi,"ujar Rowhani, seperti dikutip Aljazeera, Senin (17/6).
Dia pun menegaskan, sanksi dari Amerika Serikat dan Uni Eropa untuk Iran tidak adil. "Banyak cara untuk membangun kepercayaan dengan barat,"ujarnya. Iran bakal lebih transparan untuk memperlihatkan aktivitas nuklirnya yang sudah sesuai dengan aturan internasional.
Dia menegaskan, program nuklir Iran sudah transparan. Akan tetapi, pemerintahannya akan membuat program tersebut semakin transparan sehingga bisa menjelaskannya kepada dunia bahwa langkah yang diambil Iran sudah sesuai dengan aturan internasional.
"Saya mengharapkan seluruh negara bisa menggunakan kesempatan ini (program nuklir),"ujarnya. Meskio demikian, Rowhani secara khusus menjelaskan, perundingan dengan Amerika Serikat harus memiliki sejumlah syarat.
Yaitu para pejabat AS tak boleh mencampuri urusan dalam negeri Iran, mereka mesti mengakui semua hak Iran termasuk hak nuklir, dan Amerika Serikat mesti menghentikan tindakan sepihak terhadap Iran.