Selasa 18 Jun 2013 21:05 WIB

Militer Afghanistan Ambil Alih Keamanan Negara

Rep: Ichsan Emerald Alamsyah/ Red: A.Syalaby Ichsan
Seorang tentara NATO melakukan patroli di kota Kandahar.
Foto: ap
Seorang tentara NATO melakukan patroli di kota Kandahar.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Militer Bersenjata Afghanistan mengambil alih tugas menjaga keamanan nasional dari NATO.

Penyerahan tanggung jawab ini merupakan tonggak penting bagi Afghanistan sejak dimulainya perang 12 tahun lalu. Pengambilalihan tanggung jawab ini juga menandai titik balik bagi pasukan militer Amerika Serikat dan NATO, yang saat ini sepenuhnya bertugas mendukung keamaan.

Langkah militer Afghanistan juga membuka jalan bagi penarikan penuh AS dan NATO dalam waktu 18 bulan ke depan. Presiden Afghanistan Hamid Karzai mengatakan pengambilalihan tugas ini merupakan momen bersejarah.

Mulai 19 Juni seluruh operasi keamanan akan berada di bawah pasukan keamanan Afghanistan. Ia juga menyatakan bahwa dalam beberapa bulan mendatang, pasukan koalisi juga secara bertahap akan ditarik.

Penarikan dilakukan diseluruh provinsi di Afganistan saat pasukan keamanan negara itu menggantikan posisi mereka.Penarikan pasukan NATO dalam waktu 18 bulan ke depan sesuai dengan keputusan KTT Nato di Lisbon, Portugal.

Penarikan ini akan menjadi proses terakhir langkah yang dilakukan sejak tahun 2010. ''Transisi akan selesai dan pasukan keamanan Afghanistan akan sepenuhnya memimpin dan melakukan semua operasi,'' ucap Karzai dalam upacara di Universitas Pertahanan Nasional, Selasa (18/6).

Sekretaris Jenderal NATO, Andres Fogh Rasmussen mengatakan koalisi akan membantu militer jika diperlukan. Akan tetapi pasukan koalisi, takkan lagi merencanakan dan memimpin operasi keamanan.

Ia menceritakan bahwa 10 tahun lalu ketika NATO masuk ke Afghanistan, tidak ada sama sekali pasukan nasional. Sementara ,lima tahun lalu hanya ada sebagian kecil pasukan yang berjumlah 40 ribu orang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement