Rabu 19 Jun 2013 06:09 WIB

Serangan Bom Bunuh Diri di Baghdad Tewaskan 33 Orang

Serangan bom bunuh diri terus melanda Irak. (ilustrasi)
Foto: Reuters/Atef Hassan
Serangan bom bunuh diri terus melanda Irak. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Pengeboman bunuh diri yang hampir bersamaan pada Selasa (18/6) siang di Baghdad, Irak, telah menewaskan 31 orang. Serangan bom bunuh diri itu terjadi setelah sembahyang di pusat keagamaan Muslim Syiah di Baghdad.

Beberapa siswa dari universitas di dekat tempat itu, termasuk di antara korban tewas dan sejumlah orang cedera. Pasukan keamanan menutup kawasan tersebut dari lalu lintas kendaraan dan berusaha menemukan mobil yang diperkirakan akan diledakan di dekatnya.

Serangan-serangan tersebut terjadi di tengah peningkatan kekerasan di seluruh Irak. Mei merupakan bulan yang mencatat jumlah angka kematian tertinggi di negeri itu sejak 2008, bersamaan dengan kebuntuan politik yang berkepanjangan. Ketakutan seperti kekerasan komunal tahun 2006 dan 2007 akan merebak di kalangan warga masyarakat.

Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan kembar itu tetapi para militan Sunni yang terkait dengan Al Qaida sering melakukan serangan bunuh diri dan menyasar warga Syiah.

Serangan-serangan Selasa terjadi di Habib ibnu al-Mudhaher Hesseiniyah atau aula warga Syiah, di utara Baghdad. Aula itu terletak dekat Uinversitas Imam al-Saddiq, perguruan tinggi pendidikan milik swasta. Banyak korban meninggal adalah mahasiswa universitas yang sedang beristirahat setelah mengikuti ujian untuk sembahyang.

Sejumlah saksi mata dan pejabat mengatakan para penyerang, yang berseragam, mulai menembak penjaga gedung, diikuti oleh penyerang pertama yang meledakkan diri di pintu masuk aula itu. Penyerang kedua, menurut laporan AFP, memanfaatkan suasana kacau dan lari ke arah kerumunan sebelum meledakkan dirinya dengan bahan peledak yang dibawa di dalam aula tersebut.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement