Rabu 19 Jun 2013 12:53 WIB

Taliban Bersedia Bahas Perdamaian dengan AS

Rep: Nur Aini/ Red: Mansyur Faqih
Barack Obama
Foto: AP
Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Taliban mengatakan siap melakukan pembicaraan damai dengan pemerintah dan Amerika Serikat mengenai masa depan Afganistan. Kabar tersebut didapatkan setelah Presiden Afganistan Hamid Karzai mengumumkan pasukan negara mengambil alih kendali keamanan dari pasukan koalisi NATO-AS. Perkembangan tersebut mrupakan tonggak utama dalam perang 12 tahun yang dimulai tidak lama setelah Alqaida yang dilindungi Taliban meluncurkan serangan 9/11 terhadap AS. 

Pejabat Taliban merilis pernyataan menentang penggunaan tanah Afganistan untuk mengancam negara lain. Ini langkah penting untuk memutus hubungan dengan Al-Qaeda. Hal itu juga dinilai mendukung proses perdamaian Afganistan. 

"Ini merupakan langkah penting menuju rekonsiliasi. Meski pun langkah awal, kami mengantisipasi hambatan di jalan. Namun, fakta bahwa pihak tersebut mau berbicara dan berdiskusi soal masa depan Afganistan itu sangat penting," ujar Presiden AS, Barack Obama dikutip ABCNews.

Sementara itu, pejabat pemerintah AS menekankan proses negosiasi perdamaian harus dipimpin Afganistan. Selain mendorong Taliban memutus hubungan dengan Alqaeda, pertukaran tahanan diharapkan dapat diagendakan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement