Rabu 19 Jun 2013 19:13 WIB

Festival Makan Daging Anjing di Cina Dikritik Tak Manusiawi

Rep: Nur Aini/ Red: Mansyur Faqih
Anjing dikirim ke toko untuk dimasak pada Festival Yulin, Cina
Foto: South China Morning Post
Anjing dikirim ke toko untuk dimasak pada Festival Yulin, Cina

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Warga di kota kecil di selatan Cina berencana membuat festival tahunan memakan daging anjing. Festival itu dikritik aktivis pecinta hewan sebagai acara tidak aman dan tidak manusiawi.

The Guardian melansir, warga di Yulin, provinsi Guangxi ingin menyelenggaran festival kuno yang merupakan tradisi musim panas. Dalam festival itu disajikan masakan daging anjing dengan leci dan minuman keras. 

Kelompok hak asasi mengatakan 10 ribu anjing disembelih selama festival setiap tahun. Banyak dari anjing itu mati disetrum, dibakar, dan dikuliti hidup-hidup. Gambar yang diposting menunjukkan anjing dikuliti, anjing tergantung, dan tumpukan mayat anjing di sisi jalan. Di Cina, daging anjing biasa menjadi hidangan musim dingin yang diresepkan dokter untuk mengobati penyakit impotensi dan pernapasan. 

Para aktivis mencoba membatalkan acara itu dengan surat terbuka dan protes di jalan. Beberapa aktivis meminta Inggris dan AS mengganggu festival dengan petisi online. "Kami harap bisa menghentikan Festival Yulin yang memakan anjing di provinsi Guangzi," ujar petisi di situs Gedung Putih AS.

Sebelumnya, pejabat perbatasan Cina menyita 213 cakar beruang, bahan mahal dalam pengobatan tradisional Cina. Mereka menangkap dua wargga Rusia yang berusaha menyelundupkan barang tersebut ke Cina di ban kendaraan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement