REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat menggunakan pesawat tanpa awak atau drone untuk mengintai beberapa situasi pelanggaran hukum.
Pengakuan Direktur FBI, Robert Mueller tersebut memicu perdebatan tambahan tentang kebijakan Presiden Barack Obama yang melakukan pengintaian domestik. Pengakuan tersebut menanggapi pertanyaan senator AS yang ingin tahu lebih banyak tentang penggunaan pesawat tanpa awak.
"Apakah FBI menggunakan drone untuk mengintai tanah AS?" ujar Senator dari Partai Republik, Charles Grassley dari Iowa ketika sidang Komite Senat Kehakiman, Rabu (19/6) waktu setempat. "Ya, dengan cara yang sangat minim dan sangat jarang," jawa Mueller.
Mueller tidak memberikan rincian, tapi FBI kemudian merilis pernyataan. FBI mengatakan pesawat tak berawak hanya untuk mengawasi stasiun pengawaasn dan menghindari risiko serius bagi aparat penegak hukum. Federal Aviation Administration menyetujui penggunaan pesawat tersebut.
FBI menggunakan pesawat tanpa awak selama penyanderaan di Alabama tahun ini dimana seorang pria bersenjata, Jimmy Lee Dykes menyandera anak laki-laki dari bus sekolah. Anak itu ditahan di sebuah bunker bawah tanah. Pemerintah AS juga tidak merahasiakan penggunaan drone untuk memantau perbatasan dengan Meksiko.
Pemerintah Obama membela taktik pengintaian sejak kontraktor Badan Keamanan Nasional (NSA), Edward Snowden merilis dokumen rahasia. Dia mengungkap data besar catatan telepon serta koordinasi NSA dan perusahaan media sosial.
Program tersebut dirancang untuk menarget militan di luar AS yang diduga merencanakan serangan. Namun, mereka juga mengumpulkan beberapa data warga Amerika.