Kamis 20 Jun 2013 16:55 WIB

AS-Yordania Gelar Latihan Militer

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah/ Red: Dewi Mardiani
Pengungsi Suriah di Yordania. Negara tetangga Suriah itu kini menjadi penampung lebih dari 14 ribu pengungsi.
Foto: AFP
Pengungsi Suriah di Yordania. Negara tetangga Suriah itu kini menjadi penampung lebih dari 14 ribu pengungsi.

REPUBLIKA.CO.ID, ZARQA -- Militer Amerika Serikat (AS) dan Yordania menggelar latihan gabungan yang bertajuk Eager Lion. Latihan selama 12 hari yang juga diikuti 500 orang dari 19 negara ini menjadi petunjuk bahwa Yordania mulai khawatir dengan serangan Suriah.

Associated Press melaporkan 3.000 tentara Yordania dan 4.500 tentara Amerika Serikat belajar mengikuti latihan kontra terorisme. Tak hanya itu, mereka juga berlatih menjaga keamanan perbatasan dan perang secara langsung. Selain pasukan infantri, Pesawat tempur F-16 milik AS dan Yordania pun ikut serta dalam latihan.

Selain itu dikutip dari Al Arabiya, latihan hari pertama diikuti 800 prajurit AS dan Yordania. Latihan itu juga menggunakan amunisi nyata, enam pesawat F-16, dua Jet AV-8B Harrier, 28 tank, dan 20 kendaraan lapis baja. Namun, semua tampak jelas dengan penempatan rudal Patriot di perbatasan dan menggunakan aksen Suriah bagi peserta yang menjadi tim lawan.

Kedua hal itu menunjukkan bahwa Yordania mulai khawatir dengan serangan Suriah. Selain itu ada kemungkinan Pasukan Yordania akan mengambil peran menjaga senjata kimia jika rezim Assad kehilangan kendali.

Juru Bicara Pelatihan Gabungan, Kolonel Mekhled Suheim mengatakan tujuan dari latihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dan kinerja Angkatan Bersenjata Yordania, termasuk cara untuk menghadapi situasi dimana pengungsi terlibat penyerangan. Saat ini Yordania memang menjadi penampungan sementara 500 ribu pengungsi Suriah.

Sementara anggota Korps Marinir, Letkol DUke Shienle mengatakan saat ini Suriah ada kekhawatiran seluruh mitra AS. Krisis Suriah juga yang menyebabkan seluruh angkatan bersenjata di wilayah Arab meningkatkan intensitas penjagaannya.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement