Kamis 20 Jun 2013 17:32 WIB

Kabut Asap di Singapura Bisa Bertahan Berminggu-minggu

Rep: Nur Aini/ Red: Karta Raharja Ucu
Singapura tertutup polusi asap yang disebabkan oleh kebakaran hutan di Sumatera (17/6). Menurut laporan media setempat, pengukur kualitas udara Singapura 'Pollutant Standards Index (PSI)' menunjukkan angka 111 pada jam empat sore (waktu Singapura).
Foto: Reuters
Singapura tertutup polusi asap yang disebabkan oleh kebakaran hutan di Sumatera (17/6). Menurut laporan media setempat, pengukur kualitas udara Singapura 'Pollutant Standards Index (PSI)' menunjukkan angka 111 pada jam empat sore (waktu Singapura).

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Perdana Menteri Singapura memperingatkan kabut asap yang melanda kota bisa berlangsung selama berminggu-minggu. Polusi udara di Negeri Singa tersebut telah melonjak ke tingkat tertinggi.

Pada Kamis (20/6) pukul 13.00 waktu setempat, indeks polusi standar Singapura mencapai 371. Tingkat ini termasuk level berbahaya. Kabut asap ini merupakan kiriman dari kebakaran hutan di Sumatra Indonesia.

Masalah kabut asap telah membuat kedua negara mempertanyakan siapa yang bertanggungjawab. Pejabat lingkungan kedua negara mengadakan pertemuan darurat di Jakarta hari ini.

Menteri lingkungan dan Sumber Daya Air Singapura, Vivian Balakrishnan mengatakan akan meminta tindakan definitif dari Jakarta.

"Tidak ada negara atau korporasi yang memiliki hak untuk mencemari udara dengan mengorbankan kesehatan dan kehidupan Singapura," ujarnya dikutip BBC.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement