Kamis 20 Jun 2013 18:59 WIB

UNESCO Peringatkan, Situs Bersejarah Dunia di Suriah Kritis

Crac des Chevaliers, kastil pengikut setia Perang Salib.
Foto: FRANCONA.COM
Crac des Chevaliers, kastil pengikut setia Perang Salib.

REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH--Badan kebudayaan dan pendidikan dunia UNESCO pada Kamis memasukkan lagi enam situs kuno di Suriah mengalami kerusakan berat akibat perang di negara itu.

Dalam daftar itu tercatat pula benteng Saladin dan kastil pengikut setia Perang Salib.

"Sehubungan dengan situasi konflik bersenjata di Suriah, keadaannya sudah tidak lagi mewakili nilai-nilai perlindungan dan konservasi universal yang terkemuka sebagai warisan budaya dunia," demikian dokumen dari UNESCO.

Suriah memiliki enam situs warisan budaya yaitu kota tua Damascus, Bosra dan Aleppo, oasis Palmyra dan Kastil Crac des Chevaliers serta Qal'at Salah El-Din --yang dikenal juga sebagai benteng Saladin serta desa-desa kuno di wilayah utara.

Seluruh enam situs tersebut masuk dalam daftar "Warisan Budaya yang dalam bahaya" oleh komite Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Budaya, Perserikatan Bangsa-Bangsa tersebut dalam pertemuan tahunan di Phnom Penh.

Dalam dokumen pendahuluan pada pertemuan itu UNESCO mengatakan bahwa informasi mengenai skala kerusakannya adalah "sebagian" bersumber dari banyak pihak termasuk dari media sosial dan pihak berwenang Suriah. Ironisnya otoritas negara itu mengatakan "Tidak terlalu mencerminkan keadaan yang terbaru."

Kota tua Aleppo khususnya, menjadi saksi konflik brutal yang merusak dan ditambahkan bahwa benteng tua sempat terbakar.

Pada April, sebuah menara masjid kuno Aleppo, Umayyad, yang aslinya dibangun pada abad 8 kemudian dipugar pada abad 13, telah dirusak. "Dampak yang segera, jangka menengah hingga jangka panjang dari krisis budaya terhadap pusaka Aleppo tidak dapat diperkirakan," kata UNESCO.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement