Jumat 21 Jun 2013 07:47 WIB

Hari Ini, Udara di Singapura Diprediksi Bakal Memburuk

 Sejumlah kendaraan melintasi jalan tol yang diselubungi kabut asap di Singapura,Kamis (20/6).   (AP/Joseph Nair)
Sejumlah kendaraan melintasi jalan tol yang diselubungi kabut asap di Singapura,Kamis (20/6). (AP/Joseph Nair)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Udara di Singapura diprediksi bakal memburuk hari ini. Orang tua, perempuan hamil, anak-anak dan warga dengan penyakit sebaiknya menghindari aktivitas di luar dan mengenakan masker. 

Dikutip dari The Strait Times, Badan Nasional Lingkungan (NEA/National Environment Agency) mengungkapkan kondisi hari ini saat rapat, Kamis (20/6) kemarin. 

NEA melaporkan Indeks Standar Polutan (PSI/Pollutant Standard Index) dari hasil laporan rata-rata tiga jam sebelumnya. Teknik ini sudah dipraktikkan sejak 1997 untuk memberi informasi yang lebih akurat.

Akan tetapi, sejak hari ini, Juru bicara NEA Joseph Hui menjelaskan, laporan per jam PSI bakal di-update. Untuk melengkapi laporan rata-rata tiga jam.

Perwakilan dari Aliansi untuk Riset dan Teknologi MIT-Singapura Dr Erik Velasco menjelaskan, konsentrasi polutan ada di sepanjang wilayah dan dari setiap stasiun pemantau.

"Dengan data tiap jam, kami melihat adanya peningkatan gradual dari tingkat PSI kemarin dan bukan lompatan yang tiba-tiba dari 190 ke 290,"ujarnya.

Menurutnya, PSI menjadi lebih tinggi pada malam hari karena matahari menolong udara untuk naik dan bercampur. Tanpa ini, polutan dapat terperangkap di tanah.

Pemerintah Singapura dan Indonesia mengadakan pertemuan darurat pada Kamis (20/6) setelah kabut asap di Singapura mencapai level bahaya bagi kesehatan. 

Kabut tersebut disebabkan pembakaran hutan liar di Sumatera. Pandangan di Singapura kabur karena polusi udara dan bau kayu terbakar tercium di kota. 

Kualitas udara yang buruk mendorong pembelian masker sekali pakai. Banyak toko yang kehabisan stok. 

Angka PSI di atas 200 menunjukkan level tidak sehat. Sementara angka di atas 300 PSI berarti berbahaya bagi kesehatan. 

Indeks standar polusi Singapura (PSI), pada Rabu mencapai level 321, memecahkan rekor sebelumnya dan membuat pemerintah mengeluarkan peringatan kesehatan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement