REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Aktris Hollywood dan utusan khusus pengungsi PBB, Angelina Jolie mendesak para pemimpin dunia menemukan resolusi untuk konflik Suriah. Desakan itu disampaikan Angelina selama kunjungannya ke kamp pengungsi Zaatari di Yordania.
Kamp Zaatari yang terletak 80 kilometer utara timur ibukota Amman merupakan tempat bagi 160 ribu pengungsi Suriah. Jolie didampingi Komisaris Tinggi PBB untuk pengungsi, Antonio Guterres, tur melalui kamp. Mereka bertemu pengungsi dan mendengarkan cerita dari orang-orang yang mengungsi dari Suriah.
Kunjungan Jolie bertepatan dengan Hari Pengungsi Dunia pada 20 Juni. Hari itu bertujuan meningkatkan kesadaran tentang situasi pengungsi di seluruh dunia. Berbicara pada konferensi pers, Jolie menceritakan kesulitan yang dihadapi para pengungsi Suriah.
Sekitar 1,6 juta orang keluar dari Suriah tidak membawa apa-apa kecuali pakaian yang dikenakan. Lebih dari setengah jumlah itu merupakan anak-anak. Banyak perempuan dan anak-anak mengalami pemerkosaan dan kekerasan seksual. Seluruh generasi anak-anak putus sekolah dan setidaknya 90 ribu orang tewas.
"Saya berdoa agar semua pihak dalam konflik Suriah akan berhenti menarget warga sipil, dan memungkinkan akses ke bantuan kemanusiaan," ujarnya dilansir Al-Arabiya.
"Saya," sambung Angelina, "Menghimbau para pemimpin dunia untuk mengesampingkan perbedaan, bersatu untuk mengakhiri kekerasan, membuat berhasil diplomasi. Dewan Keamanan PBB harus memenuhi tanggungjawabnya."
Menurutnya, setiap 14 detik, ada satu pengungsi dari Suriah. Pada akhir tahun ini, setengah dari populasi Suriah atau 10 juta orang akan membutuhkan makanan, tempat tinggal, dan bantuan.