Jumat 21 Jun 2013 14:11 WIB

Tingkat Asap di Singapura Tertinggi Sepanjang Sejarah

Rep: Nur Aini/ Red: Mansyur Faqih
Titik panas kebakaran hutan di Sumatra
Foto: ANTARA
Titik panas kebakaran hutan di Sumatra

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Tingkat polusi kabut asap di Singapura masih berada di tingkat tertinggi dalam tiga hari berturut-turut. Kabut asap tersebut merupakan kiriman dari kebakaran hutan di Sumatra. 

Indeks Standar Polutan (PSI) mencapai 401 pada pukul 12.00, Jumat waktu setempa. Ini merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah. Kabut asap juga menyebar ke Malaysia dan memaksa 100 sekolah di selatan negara itu ditutup. 

Perdana Menteri Singapura, Lee Hsieng Loong memperingatkan kabut asap bisa terjadi hingga hitungan pekan. "Kami tidak dapat mengatakan bagaimana masalah ini terjadi karena ini tergantung dengan pembakaran, ini tergantung musim, dan tergantung angin," ujarnya dikutip BCC.

Dia mengatakan kabut asap bisa lebih panjang hingga akhir musim kemarau di Sumatra yang diperkirakan pada September atau Oktober. Indeks PSI di atas 300 diartikan sebagai tingkat bahaya. Sementara, PSI telah mencapai 400 selama lebih dari 24 jam. Tingkat itu dinilai telah mengancam kehidupan dan warga lansia. 

Warga Singapura, Nicole Wu mengatakan dia harus tinggal di dalam rumah selama dua hari. "Ini buruk. Jendela apartemen saya semua tertutup dengan AC menyala. Ibuku memakai masker ketika berbelanja," ujarnya. 

Seorang dokter bernama Philip Koh mengatakan, jumlah konsultasi kesehatan meningkat 20 persen selama sepekan terakhir. "Pasienku bercerita mereka khawatir berapa lama semua ini terjadi dan berapa tinggi tingkat yang tengah terjadi," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement