Jumat 21 Jun 2013 16:26 WIB

'Arab Spring' Berkah Bagi Media Timur Tengah

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah/ Red: Citra Listya Rini
Al Jazeera
Al Jazeera

REPUBLIKA.CO.ID, Tak ada satu pun warga di Semenanjung Arab-Afrika yang sepenuhnya setuju Arab Spring. Gerakan yang terjadi di Libya, Mesir hingga Suriah itu memang berawal dari akar rumput. Sayangnya, unjuk rasa damai itu kebanyakan berubah menjadi kerusuhan dan aksi damai.

Terlepas dari itu, Arab Spring, seperti dikutip Al Arabiya, Jumat (21/6), menjadi berkah bagi stasiun televisi berbasis Timur Tengah. Arab Spring mendorong popularitas bagi televisi regional lantaran angka penontonnya meningkat pesat.

Lucunya, media regional Arab malah saling klaim sebagai media terbaik. Media Al Jazeera, yang berasal dari Qatar, bulan lalu mengklaim sebagai televisi berbahasa paling banyak ditonton dibandingkan Al Arabiya, Sky News Arabia dan BBC Arab.

Salah satu kantor berita global, Agence France-Presse (AFP) terpaksa harus mencabut laporan, setelah mengetahui studi independen Al Jazeera tak pernah dilakukan. Mengutip dari salah satu pegawai AFP, The Saudi Gazette menyatakan bahwa berita studi independen itu tak akurat. 

Karena riset bersama di 21 Negara Timur Tengah dan Afrika Utara yang dilakukan Ipsos dan Sigma, mengenai televisi paling banyak ditonton tak pernah dilakukan. Meski begitu, menurut media Asharq al Awsat, menyatakan  sumber di Al Jazeera masih yakin bahwa televisi asal Qatar adalah yang nomor satu.

Direktur Jenderal Al Jazeera, Syekh Ahmed Bin Jassim al Thani, mengatakan bahwa mereka mengeluarkan pernyataan tersebut berdasarkan respons setelah Revolusi Dunia Arab. Apalagi, banyak yang mengabarkan jumlah penonton kami terus menurun.

Berdasarkan laporan AFP itu, Al Jazeera harus menhadapi berbagai masalah. Seperti sharing penonton, TV lokal dan opini publik kepada Jaringan asal Qatar di negara-negara Pemerintahan Islam. ''Berdasarkan kritik itu (opini publik), Televisi Pan Arab itu kehilangan pemirsa di wilayah dengan pemerintahan Islam, seperti Tunisia dan Mesir," tutur pernyataan AFP.

Persaingan pasar media Arab juga meningkat dari tahun ke tahun. Tahun lalu, Sky News Arabia diluncurkan sementara Al Arab, media berbasis di Bahrain juga hadir bagi pemirsa Arab dan dunia. Tak hanya itu, media televisi lokal juga bertumbuh. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement