REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kabut terbaru yang menyelimuti bagian Malaysia memburuk sepanjang akhir pekan, memaksa pemerintah untuk menyatakan status darurat di beberapa daerah. Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Malaysia G Palanivel mengatakan, Perdana Menteri Najib Razak telah sepakat untuk mendeklarasikan status darurat di daerah Muar dan Ledang dengan efek langsung pada Ahad (23/6).
Pemerintah mendesak orang-orang untuk tetap tinggal di dalam rumah. Untuk memenuhi indeks polusi udara yang dikeluarkan oleh Deparment Lingkungan Hidup, kota industri Muar di negara bagian Johor selatan mencapai pembacaan mengejutkan 746 pada Ahad (23/6) pagi. Sebuah indeks polutan udara dari 301 dan ke atasnya akan dikategorikan sebagai 'berbahaya'.
Kota bersejarah Malaka juga mencatat tanda 'berbahaya' lebih dari 400 pada Ahad siang. Di ibu kota Kuala Lumpur, langit diselimuti oleh kabut sementara bau terbakar memenuhi udara.
Kabut, fenomena tahunan sebagian besar disebabkan oleh asap dari kebakaran hutan di Sumatra, Indonesia dibawa oleh angin muson barat daya, terutama terberat tahun ini, memicu pembacaan polutan udara berbahaya di Singapura dan bagian-bagian Malaysia. Pemerintah Malaysia telah menyerukan kerja sama regional melawan cuaca yang berbahaya itu.