Senin 24 Jun 2013 15:00 WIB

Militer Siap Selamatkan Mesir dari Era Kegelapan

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah / Red: Citra Listya Rini
Militer Mesir berjaga-jaga di sekitar lapangan.
Foto: AP
Militer Mesir berjaga-jaga di sekitar lapangan.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Militer Mesir menyatakan siap menyelamatkan bangsanya yang berada di jurang perpecahan. Militer siap mengintervensi agar Mesir tidak memasuki era kegelapan konflik dalam negeri. 

Militer juga meminta pemerintahan Presiden Mesir Muhammad Mursi dan oposisi liberal untuk menciptakan kesepahaman sepekan menjelang 30 Juni 2013. Kepala Angkatan Bersenjata, Jenderal Abdel-Fattah al-Sissi, yang juga menjabat Menteri Pertahanan, menyatakan militer siap mencegah Mesir memasuki era kegelapan. 

Menurutnya, militer memiliki tanggung jawab moral dan jiwa patriotik untuk mencegah konflik berkepanjangan. Militer, ucap Al-Sissi dikutip dari Al Arabiya menilai ada perpecahan dalam masyarakat dan sangat berbahaya bagi negara Mesir.

Oleh karena itu, Al-Sissi meminta kepada seluruh pihak untuk berdialog menjelang 30 Juni 2013. Pasalnya, tanggal tersebut merupakan perayaan setahun pemerintahan Mursi. Pun, ia meminta sebelum militer ikut campur kedua belah pihak untuk duduk bersama mencari solusi sebelum terjadi konflik berkepanjangan. 

''Panggilan ini hanya dimotivasi rasa cinta, kepentingan dan masa depan bangsa,'' ucap Al-Sissi seperti dikutip dari AP, Senin (24/6).

Ia juga mengkritisi mereka yang khawatir dengan kehadiran militer. Al-Sissi mengatakan sangat keliru pemikiran siapa saja yang berpikir bahaya mengancam dengan kehadiran militer. Intinya, menurut dia, militer takkan tinggal diam menunggu negara tergelincir ke dalam konflik yang sulit untuk dikontrol.

Ucapan Al-Sissi bagi banyak pihak menunjukkan sinyal kuat upaya militer menghentikan serangan pendukung Mursi. Hal ini terbukti dari kehadiran puluhan ribu pendukung Mursi dari berbagai kota untuk menunjukkan kekuatan menjelang protes 30 Juni 2013.

Pendukung garis keras Mursi pun berencana melawan siapa saja yang ingin menjatuhkan dia. Bahkan ada diantara pendukung Mursi yang mengatakan para pemrotes layak untuk dibunuh. 

sumber : AP/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement