REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK -- Aktris Hollywood Angelina Jolie mendesak Dewan Keamanan PBB untuk memprioritaskan penyelesaian masalah pemerkosaan di zona perang.
Permintaan itu datang setelah Jolie menemui korban perang termasuk seorang ibu dari Kongo yang putrinya lima tahun diperkosa di luar kantor polisi. Utusan khusus PBB untuk Pengungsi tersebut mengatakan kepada dewan bahwa PBB harus memikul tanggungjawab untuk kriminalitas.
"Gadis-gadis muda diperkosa dan dihamili sebelum tubuh mereka mampu membawa anak," ujarnya dikutip Al-Arabiya. Jolie juga menceritakan anak laki-laki ditodong senjata dan dipaksa menganiaya seksual ibu dan saudara perempuan mereka.
Wanita diperkosa dengan botol, kayu, dan pisau. "Balita dan bahkan bayi diseret dari rumah mereka, dan dianiaya," ungkapnya.Jolie yang telah mengunjungi kamp-kamp pengungsi di seluruh dunia mengatakan dari ratusan ribu korban kekerasan seksual hanya sedikit yang membuat penuntutan.
Hal itu karena dunia tidak membuat prioritas terhadap persoalan tersebut. "Mereka menderita di tangan pemerkosa, mereka juga korban dari buaya impunitas. Ini menyedihkan, menjengkelkan, dan kenyataan memalukan," ungkapnya.