Selasa 25 Jun 2013 13:28 WIB

Situs Pemerintah Korea Selatan Diretas

Rep: Nur Aini/ Red: Fernan Rahadi
Peretasan. Ilustrasi
Foto: PC World
Peretasan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan mengeluarkan peringatan serangan siber setelah situs pemerintah disusup peretas.

Situs kantor presiden dan beberapa situs media menjadi sasaran serangan siber terkoordinasi pada Selasa (25/6) pagi. Identitas peretas belum diketahui.

Insiden tersebut terjadi pada peringatan perang Korea 1950-53 yang memisahkan semenanjung Korea.

"Pemerintah dapat mengkonfirmasi serangan siber peretas yang belum dapat diindentifikasi dan melumpuhkan beberapa situs termasuk Blue House," ungkap Menteri Ilmu Pengetahuan Korea dalam pernyataan yang dikutip BBC.

Situs untuk kantor koordinasi kebijakan pemerintah juga diserang peretas. Berdasarkan laporan, peretas meninggalkan pesan yang memuji pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan mengklaim peretas Anonymous kolektif bertanggungjawab atas aksi tersebut. Namun, Anonymous membantah keterlibatan mereka di akun resmi Twitter.

Anonymous sebelumnya mengklaim telah meretas dan merusak profil jaringan sosial Korea Utara. Sejumlah situ Korut juga menjadi sasaran peretas. Situs-situs berita Korut seperti surat kabar Rodong Sinmun dan Naenara tampak offline pada Selasa pagi.

Pada 20 Maret lalu, enam bank Korsel mendapat serangan siber dan mengganggu layanan perbankan. Korsel menyalahkan Korut atas serangan tersebut. Korut juga disalahkan untuk serangan siber pada 2009 dan 2011.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement