Rabu 26 Jun 2013 08:02 WIB

Cina dan Rusia Bantah Bantu Edward Snowden

Red:
Edward Snowden
Edward Snowden

HONG KONG -- Pemerintah Cina dan Rusia membantah klaim Amerika Serikat yang menyebutkan kedua negara itu  membantu buronan yang membocorkan data  keamanan Edward Snowden melarikan diri ke Hong Kong

Sebelumnya diberitakan, otoritas Gedung Putih menuding Cina dan Hong Kong telah membantu Snowden terbang ke Rusia daripada menyerahkan pemuda itu ke Amerika, untuk menghadapi tuntutan sebagai mata-mata.

Amerika juga mempertanyakan peran Rusia dalam pergerakan Snowden, dengan mengatakan isu terkait Snowden berdampak negatif dalam hubungan Cina dan Amerika.

Tetapi juru bicara Pemerintah Cina, Hua Chuying menyatakan klaim Amerika tersebut tidak berdasar dan tidak masuk akal.

"Tidak masuk akal, kenapa AS mempertanyakan penanganan urusan terkait hukum di Hong Kong, dengan tuduhan terhadap pemerintah pusat Cina ini tidak beralasan. Hal ini sangat tidak bisa diterima oleh Pemerintah Cina," tegasnya.

Cina hingga saat ini memang  tetap menjaga pengaruhnya terhadap Hong Kong, dan Kementrian Luar Negeri Cina telah berulang kali mengatakan agar Hong Kong menangani kasus ini sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di negaranya.

Rusia juga membantah keterlibatan dalam bentuk apapun dalam pelarian Snowden.

"Sangat tidak mungkin kami terlibat baik dengan diri Snowden, hubungannya dengan hukum AS, maupun dalam pelariannya di seluruh dunia," kata Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov dalam jumpa pers.

“Snowden memilih sendiri rute pelariannya, Kita mengetahui hal itu sebagaimana juga banyak orang lain dari media massa. Dia tidak melintasi perbatasan Rusia.”

Bocoran informasi oleh Snowden mengungkapkan bagaimana Badan Keamanan  Amerika Serikat (NSA) meretas data-data publik di internet seperti email, chatroom dan video melalui program khusus yang dimiliki pemerintah bernama PRISM.

Pendukung Snowden menyebut Snowden sebagai peniup peluit alias whistle blower, sementara para pengkritik menyebutkan sebagai kriminal  bahkan pengkhianat.

Snowden melarikan diri dari Hong Kong ke Moskow pada hari Minggu malam lalu dan berhasil lolos melarikan diri setelah gagal naik ke dalam pesawat menuju Kuba.

Snowden mengatakan dirinya berusaha mencari suaka ke Equador.

Juru bicara Gedung putih, Jay Carney sebelumnya mengecam Beijing karena membiarkan Snowden  pergi meskipun pemerintah Amerika Serikat sudah menerbitkan surat penangkapan.

“Ini adalah pilihan yang disengaja oleh pemerintah Beijing untuk melepaskan buronan meskipun surat perintah penangkapan yang sah, dan keputusan itu tidak diragukan lagi memiliki dampak negatif pada hubungan AS-Cina," katanya.

Gedung putih juga mendesak Moskow untuk mengupayakan segala hal untuk memulangkan kembali Snowden ke Amerika Serikat.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry telah mengungkapkan kemarahannya atas upaya Rusia.

Sikap Cina dan Rusia  ini sangat memalukan Presiden Barack Obama.

“Kami mengikuti jalur hukum yang tepat, bekerja sama dengan berbagai negara lain untuk memastikan bahwa aturan hukum diperhatikan, " kata Obama.

Namun untuk sementara waktu,  pemerintahan Obama difokuskan sebagai pengawas, untuk mencegah snowden yang  buron berhasil lolos.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement