Rabu 26 Jun 2013 07:15 WIB

'Snowden Tolak Ekstradisi di Bandara Moskow'

Edward Snowden
Foto: AP/The Guardian
Edward Snowden

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin, pada Selasa (25/6), mengungkapkan bahwa pembocor intelijen Amerika Serikat (AS), Edward Snowden, masih berada di kawasan transit bandara Moskow, menolak seruan bagi ektradisinya ke AS.

Putin melukiskan mantan kontraktor intelijen itu sebagai orang bebas yang kedatangannya di Rusia sepenuhnya tak diharapkan otoritas Rusia. "Benar bahwa Tuan Snowden datang ke Moskow," kata Putin dalam jumpa pers ketika mengunjungi Finlandia, seperti dilansir dari AFP, Rabu (26/6). "Bagi kami, ini sama sekali tak diharapkan."

Snowden dijadwalkan menumpang pesawat dengan satu penerbangan ke Kuba pada Senin dan dia dilaporkan sedang mencari suaka di Ekuador. Tetapi dia tidak pernah melakukannya dan Putin sepertinya membenarkan bahwa orang yang dicari itu masih belum memiliki rencana perjalanannya.

AS sebelumnya mendesak Moskow untuk menggunakan segala cara untuk mengusir Snowden, yang dilaporkan tiba bandara Sheremetyevo Moskow dari Hong Kong pada Ahad. Namun Putin menyatakan bahwa Rusia hanya mengekstradisi warga asing ke negara-negara yang memiliki perjanjian ekstradisi formal.

Menlu Rusia, Sergei Lavrov, membantah sebelumnya pada Selasa pagi bahwa Moskow terlibat dalam rencana perjalanan mantan teknisi Lembaga Keamanan Nasional AS (NSA) itu. Perselisihan tersebut berisiko mempertajam ketegangan antara Washington dan Moskow serta Beijing, di saat mereka berusaha mengakhiri konflik di Suriah.

Peraturan transit di laman bandara Sheremetyevo menyebutkan bahwa warga negara asing dapat tetap di bandara hingga 24 jam tanpa visa Rusia dan harus memiliki tiket untuk tujuan mereka selanjutnya. Namun tak ada pejabat Rusia yang bersedia memberikan penjelasan atas hal ini dalam kasus Snowden.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement