Rabu 26 Jun 2013 09:20 WIB

Gaji Belum Dibayar, Buruh di Cina Kurung Bos di Kantor

Rep: Nur Aini/ Red: Citra Listya Rini
Chip Starnes
Foto: AP
Chip Starnes

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Buruh di sebuah pabrik di Beijing, Cina, menahan bos mereka yang berasal dari Amerika Serikat (AS) selama lima hari karena perselisihan. 

Chip Starnes, wakil pemilik perusahaan AS Speciality Medical Supplies, mengatakan puluhan buruh menghalanginya pergi karena sengketa tentang pesangon. Namun, para buruh mengatakan sengketa itu karena pembayaran gaji. 

Starnes mengatakan para pekerja memblokir semua jalan keluar. "Saya mencoba pergi satu setengah hari lalu dan ada seperti 60 atau 70 orang dari mereka di sini di dalam setiap pintu masuk dan setiap pintu kelur itu dibarikade," katanya seperti dilansir BBC, Rabu (26/6).

Perselisihan mulai terjadi setelah pabrik tersebut menutup divisi plastik. Sekitar 30 pekerja diberi pesangon, namun pekerja lain yang dipindahkan ke divisi lain juga meminta pesangon. 

Namun, pekerja di pabrik mengatakan sengketa itu mengenai tunggakan gaji. Mereka mengatakan belum dibayar selama dua bulan. Seorang pejabat serikat pekerja setempat, Chu Lixiang mengatakan para pekerja takut pabrik itu tutup dan sisa pekerja akan dibiarkan tanpa pesangon. 

Starnes membantah klaim pekerja dan mengatakan bahwa tidak ada sisa uang. Dia mengatakan pekerja yang meminta pesangon masih memiliki pekerjaan. 

Polisi dan staf kedutaan AS telah dilaporkan untuk bertemu Starnes di pabrik. Polisi tidak menemukan ancaman terhadap keamanan Starnes dan percaya bahwa kasus tersebut merupakan sengketa pabrik daripada kasus pidana atau penculikan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement