Kamis 27 Jun 2013 10:03 WIB

Julia Gillard Akui Kekalahannya

Red:
abc news
abc news

CANBERRA -- Julia Gillard mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Perdana Menteri Australia, menyusul kekalahannya dari Kevin Rudd dalam pemungutan suara di Kaukus Partai Buruh yang berlangsung Rabu (26/6) malam waktu Australia. Julia Gillard menjadi Perdana Menteri perempuan pertama di Australia mengaku bangga dengan pemerintahannya.

Diawal pernyataan persnya sepanjang 20 menit, Julia Gillard menyampaikan ucapan selamat kepada koleganya Kevin Rudd atas kemenangannya di Kaukus Partai Buruh. “Publik sudah mengetahui Kevin Rudd telah terpilih sebagai Ketua Partai Buruh dalam pemilihan di Partai Buruh, Saya ucapkan selamat atas kemenangannya dalam pemungutan suara ini,” ucap Gillard.

Gillard mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Perdana Menteri Australia yang sudah dijabat sejak tahun 2010 lalu. Gillard mengatakan dirinya sudah mengirim surat kepada Gubernur Jenderal sebagai Kepala Negara Australia untuk menunjuk Kevin Rudd sebagai Perdana Menteri Australia yang baru menggantikan dirinya. Dan Ia akan segera meninggalkan kantor bagi pemerintah yang baru.

Dan sesuai dengan komitmennya sebelum pemungutan suara berlangsung,  Julia Gillard juga menyatakan tidak akan mengajukan diri dalam pemilihan federal  Australia ke-4 mendatang .

Meski kalah dalam pemilihan kaukus Partai Buruh, tapi dalam pernyataan persnya Julia Gillard mengaku dirinya sangat bangga dengan pencapaian yang telah dilakukan pemerintahannya selama 3 tahun terakhir sejak merebut jabatan Perdana Menteri Australia dari Kevin Rudd tahun 2010.

Julia Gillard mengakui selama menjabat dirinya menghadapi lingkungan kerja yang tidak mudah, dengan sedikitnya jumlah anggota partai buruh di parlemen serta dukungan kolega di internal buruh yang membingungkan. Meski demikian Gillard mengklaim dirinya sebagai Perdana Menteri berhasil memastikan Australia menjadi negara yang lebih kuat, lebih cerdas dan lebih adil di masa depan.

Diantara prestasi kerja pemerintahannya yang dibanggakan Gillard antara lain peningkatan dana bagi sekolah-sekolah di Australia, perbaikan jaminan bagi anak-anak cacat dan berkebutuhan khusus, serta pengusutan kejahatan seksual terhadap anak-anak. Julia Gillard juga bahkan mengklaim kebijakan  pajak  karbon yang disebut-sebut menjadi kebijakan yang membuat dirinya tidak popular sebagai pencapaian signifikan yang telah dibuat oleh Partai Buruh dibawah pemerintahannya.

Julia Gillard juga mengatakan kondisi hubungan Australia dengan semua mitra internasionalnya sangat kuat saat dia meninggalkan jabatannya.

Di akhir pidato pengunduran dirinya, Julia Gillard secara khusus menyinggung soal isu gender yang kerap dialaminya sebagai Perdana Menteri perempuan pertama  Australia.

“Ada banyak analisa mengenai sesuatu yang disebut “perang gender” dengan saya memainkan peran sebagai “kartu gender’.  Karena baik Kevin Rudd atau orang lain tidak sadar kalau saya adalah perempuan sampai saya maju  mencalonkan diri dalam kepemimpinan,” ucap Julia yang langsung disambut dengan senyuman hadirin.

Julia bercerita reaksi yang banyak diberitakan terkait peran dirinya sebagai Perdana Menteri perempuan pertama Australia  tidak sama sekali menggambarkan kepemimpinan dan pemerintahan yang dijalankannya.  “Saya sedikit terhibur dengan komentar beberapa kolega yang menyebut Saya menghadapi tekanan yang jauh lebih berat dari yang pernah dihadapi perdana menteri sebelumnya gara-gara status gender saya sebagai perempuan. Tapi semua tekanan itu terbukti tidak  memberi dampak apapun bagi posisi politik Saya maupun posisi politik Partai Buruh,” tegasnya.

Julia menyampaikan pengalaman yang dihadapinya selama menjabat selama 3 tahun sebagai perdana Menteri perempuan pertama akan menguatkan perempuan-perempuan lain setelahnya. “Saya yakin apa yang Saya alami akan memudahkan perempuan berikutnya, dan berikutnya dan berikutnya lagi  setelah Saya ... dan Saya bangga akan hal itu."

Menyusul pengumuman pengunduran dirinya ini, warga Australia di media-media Australia mengungkapkan apresiasinya terhadap kepemimpinan Julia Gillard sebagai perdana menteri perempuan pertama Australia.

Julia menyampaikan terima kasih atas bantuan koleganya di Partai Buruh dan menyampaikan keyakinannya kalau Partai Buruh akan mampu memenangkan Pemilu federal mendatang.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement