Sabtu 29 Jun 2013 14:34 WIB

Indonesia dan Australia akan fokus pererat bisnis UKM

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE--Hubungan ekonomi Australia dan Indonesia telah berlangsung lama, dengan volume perdagangan yang menguntungkan bagi kedua negara. Namun melihat potensi yang sangat besar, maka kedua negara sepakat untuk lebih meningkatkan kerjasama, khususnya bagi usaha kecil dan menengah.

Hubungan ekonomi antara Indonesia dan Australia telah mengalami 'trade balance', atau nilai ekspor dan impor diantara kedua negara telah seimbang. Demikian diungkapkan Kris Hidayat Sulisto, Presiden Indonesia Australia Business Council (IABC), disela-sela dialog Kerjasama Indonesia dan Australia, yang sedang digelar di Melbourne.

Namun hubungan ekonomi yang telah kuat ini baru semata-mata diantara pengusaha besar, konglomerat, atau perdagangan barang dan jasa dalam skala besar.

Padahal, banyak pula pebisnis dari Indonesia yang ingin melebarkan usahanya hingga ke Australia, dan begitu pun sebaliknya, Australia melihat potensi pasar Indonesia yang sangat besar.

"Yang ingin kami kembangkan, adalah small-medium enterprise, atau usaha skala kecil menengah," jelas Kris.

Menurut Kris perhatian ini diberikan melihat potensinya yang belum berkembang, dan penyebabnya adalah kurangnya informasi mengenai kedua negara.

Ia juga menjelaskan bahwa kendala lainnya adalah definisi pengusaha yang masuk ke dalam skala ini, "karena kalau menggunakan standar Australia, maka mungkin di Indonesia sudah termasuk pengusaha berskala besar."

Kris juga menegaskan bahwa penyebab masih kurangnya kerjasama antara pengusaha ini adalah karena kedua negara sebenarnya tidak saling mengenal.

"Kalau kita percaya apa yang kita lihat di televisi, maka Indonesia ini isinya hanyalah teroris, koruptor, dan mahasiswa yang demonstrasi terus, yang tentunya dari sudut pengusaha hal ini sangatlah tidak mendukung."

"Sebaliknya, terus terang, pengusaha Indonesia menganggap Australia ini pasarannya kecil. Penduduknya cuma 22 hingga 24 juta jiwa, bandingkan yang jumlahnya bisa 240 juta jiwa di Indonesia."

Melihat hal ini, IABC berusaha untuk memfasilitasi para pengusaha dari kedua negara untuk lebih mengenal pangsa pasar dan komoditi apa yang bisa ditawarkan diantara Australia dan Indonesia.

Bahkan, kini Pemerintah Negara Bagian Victoria telah membuka Kantor Perwakilan Perdagangannya di Jakarta.

"Upaya ini dilakukan agar pengusaha Australia lebih mengenal lagi Indonesia. 

"Ini adalah upaya-upaya dari pemerintah Australia, karena untuk bisa lebih mengenal Indonesia lebih dekat, akan ada baiknya jika ada perwakilannya di Indonesia."

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement