REPUBLIKA.CO.ID,DAKAR -- Kali kedua, Presiden Amerika Serikat Barack Obama, menyindir Rusia dan Cina soal lolosnya Snowden dari Hong Kong. Kamis (27/6), saat jumpa pers di Dakar, Obama mengatakan tidak akan 'berurusan' dengan Cina dan Rusia lagi keberadaan Edward Snowden.
Obama, yang terlihat risau, beberapa hari sebelumnya melalui juru bicara Gedung Putih mengecam kedua negara ini yang tidak mau membantu mengekstradisi Snowden. Obama yang sedang melawat ke Afrika membantah bahwa AS berupaya menyergap Snowden di pesawat. "Tidak, saya tidak akan menyergap (di udara) untuk mendapatkan peretas berumur 29 tahun itu," katanya dalam jumpa pers di Dakar. Snowden pekan lalu berulang tahun ke-30.
Obama mengatakan sebenarnya ia bisa meminta tolong kepada Rusia dan Cina untuk segera menyerahkan Snowden kepada Pemerintah AS. Obama mengaku ia belum berbicara dengan Presiden China Xi Jinping ataupun Presiden Rusia Vladimir Putin tentang kasus itu. "Saya belum menelepon Presiden Xi ataupun Presiden Putin secara pribadi dan alasannya adalah... yang pertama, saya tidak perlu melakukannya," kata Obama.
Yang kedua, menurut Obama, ia hanya ingin berhubungan dengan Cina dan Rusia untuk mengurusi masalah-masalah lain. ''Saya tidak akan membiarkan kasus seorang tersangka yang sedang kita upayakan untuk diekstradisi tiba-tiba menjadi masalah yang harus saya urusi dan menukarnya dengan masalah-masalah lainnya," ujar Obama, sedikit menggerutu.
Snowden kabur dari Amerika Serikat ke Hong Kong bulan ini setelah ia membocorkan rincian program-program rahasia pemerintah AS. Ia kemudian terbang ke Moskow pada hari Minggu dan diperkirakan akan terbang ke Havana pada Senin, namun ia ternyata tidak berada di pesawat yang seharusnya membawanya ke ibukota negara Kuba itu.
Warga Amerika yang menghadapi dakwaan mata-mata di Amerika Serikat dan telah meminta suaka politik ke Ekuador itu belum terlihat batang hidungnya sejak ia tiba di Moskow. Para pejabat Rusia mengatakan ia tetap berada di wilayah transit di bandar udara Sheremetyevo.
Kasus Snowden telah meningkatkan ketegangan antara Amerika Serikat, baik dengan Cina maupun Rusia.
Pada Kamis, Beijing menuduh Washington bersikap munafik menyangkut keamanan dunia maya. Pembongkaran rahasia oleh Snowden tentang penyadapan luas yang dilakukan oleh Badan Keamanan Nasional AS (NSA) di Cina dan Hong Kong membuat China memiliki "amunisi" dalam isu besar, yang sangat mengganggu hubungan kedua negara itu.