REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Baru saja terpilih sebagai presiden baru Iran, Hassan Rohani harus menghadapi tuduhan plagiat. Kutipan dalam tesis doktoral Rohani yang berjudul 'The Flexibility of Sharia with reference to the Iranian Experience' (Fleksibilitas Syariah dengan mengacu pada pengalaman Iran), diketahui cocok dengan kalimat dari buku yang ditulis oleh seorang penulis Iran.
Bagian dari buku yang ditulis Mohamad Hashem Kamani, pemimpin dari Institut Internasional Studi Islam Lanjutan Iran tersebut muncul di tesis Rohani di Universitas Caledonian Glaslow.
"Kamani sangat erat kaitannya dengan rezim tapi bukunya diterbitkan atas namanya sendiri dan ekstraknya hampir identik. Kami akan mengajukan petisi meminta universitas untuk membatalkan PhD," ujar penulis berbasis di London, Behdad Morshedi dikutip Al-Arabiya.
Seorang juru bicara universitas menegaskan pihaknya menerima tuduhan yang sama dari aktivis lain di Amerika Serikat. Dia menambahkan pihak universitas akan meninjau masalah ini.
Menurut The Telegraph, tesis dengan 500 halaman tersebut berisi dua bagian. Rohani sendiri akan dilantik menjadi presiden Iran pada 4 Agustus mendatang.