REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN--Raja Abdullah II dari Yordania, Kamis (27/6), mengatakan tindakan sepihak Israel dan pelanggaran yang berulang terhadap tempat suci umat Muslim dan Kristen di Jerusalem merusak peluang perdamaian, kata kantor berita resmi Jordania, Petra.
Raja Yordania tersebut mengeluarkan pernyataan itu dalam satu pertemuan bersama Menteri Luar Negeri AS John Kerry, yang sedang berkunjung, kata Xinhua.
Kedua pihak menggaris-bawahi perlunya pembicaraan dilanjutkan antara Israel dan Palestina dengan dasar penyelesaian dua-negara.
Raja Abdullah mengatakan Yordania akan melanjutkan upayanya guna membantu dilanjutkannya pembicaraan perdamaian. Ditambahkannya, satu-satunya cara untuk mewujudkan perdamaian dan kestabilan di Timur Tengah ialah melalui berdirinya Negara Palestina Merdeka yang layak sejalan dengan perbatasan 1967.
Sementara itu, Kerry memuji upaya Yordania dalam membantu menghidupkan kembali pembicaraan dan mewujudkan perdamaian di Timur Tengah.