Sabtu 29 Jun 2013 14:43 WIB

Presiden SBY: Soal Perahu Pencari Suaka Urusan Australia

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menganggap tidak penting pandangan Perdana Menteri Australia Kevin Rudd bahwa seandainya pihak oposisi atau koalisi sampai berkuasa di Australia maka itu dapat mencetuskan sengketa dengan Indonesia.

Jurubicara Presiden SBY mengemukakan bahwa itu semata-mata adalah urusan politik Australia.

Wartawan Radio Australia di Jakarta, Jumat (28/6) melaporkan, sebagaimana diketahui Perdana Menteri Kevin Rudd sebelumnya mengatakan kebijakan pihak oposisi untuk mengusir kembali ke wilayah Indonesia perahu-perahu pencari suaka yang memasuki perairan Australia dapat kiranya mencetuskan konflik.

Pihak oposisi Australia sangat berang dengan ucapan Perdana Menteri Rudd itu dan menuntut agar ia menarik kembali ucapan tersebut.

Orang yang pernah menjadi menteri luar negeri Australia selama lebih dari 10 tahun, Alexander Downer menyebutnya sebagai ucapan yang sama sekali tidak senonoh.

Presiden SBY menyebut pandangan tersebut sebagai urusan politik dalam negeri Australia dan menambahkan bahwa bukan pada tempatnya bagi Indonesia untuk mengomentarinya.

Jurubicara Presiden SBY mengatakan, terserah kepada Australia apakah nantinya kemungkinan konflik yang disebut-sebut itu akan dibahas dalam pertemuan dengan Presiden SBY.

Perdana Menteri Kevin Rudd menurut rencana akan tiba di Jakarta pekan depan guna melangsungkan pembicaraan dengan Presiden SBY.

Jadwal kunjungan ini diatur ketika Julia Gillard masih menjadi perdana menteri Australia.

Jurubicara Presiden SBY mengatakan,  saat yang tepat untuk membicarakan ucapan Perdana Menteri Kevin Rudd tersebut adalah ketika kedua pemimpin bertemu di Jakarta.

Pemerintah Indonesia telah menegaskan tentangannya terhadap kebijakan pihak oposisi untuk mengusir kembali ke wilayah Indonesia perahu-perahu pencari suaka yang memasuki perairan Australia.

Kunjungan Perdana Menteri Kevin Rudd ke Jakarta itu adalah dalam rangka pertemuan tahunan tingkat pucuk pimpinan Indonesia-Australia.

Itu akan merupakan kunjungan ke luar negeri yang pertama oleh Kevin Rudd sejak ia menggantikan Julia Gillard sebagai perdana menteri.

Dalam kunjungan dua hari itu Perdana Menteri Kevin Rudd akan ke Jakarta dan Bogor.

Dalam perkembangan lain, Perdana Menteri Kevin Rudd menyangkal tudingan bahwa dialah sumber kebocoran-kebocoran yang sangat merugikan Julia Gillard menjelang pemilu tahun 2010.

Waktu itu, Julia Gillar adalah Perdana Menteri Australia.

Wartawati Radio Australia melaporkan dari ibukota Canberra bahwa ketika Fraksi Partai Buruh merasa muak dengan ulah Perdana Menteri Kevin Rudd dalam tahun 2010, salah satu kecaman mereka adalah bahwa ia tidak suka berembuk dengan mereka sebelum pemerintah mengambil keputusan-keputusan penting.

Namun kini Perdana Menteri Kevin Rudd berjanji ia akan menjadi pemimpin yang lebih baik.

Kini Perdana Menteri Kevin Rudd mengatakan tidak akan menenggang kalau ada anggota Fraksi Partai Buruh yang meremehkan nama baik mantan Perdana Menteri Julia Gillard.

Dalam perkembangan lain, sekelompok pencari suaka telah dibawa ke Pulau Christmas sesudah angkatan laut Australia merespon pesan SOS dari tempat sekitar 500 kilometer di timur laut pulau tersebut.

Sebuah kapal patroli Australia mencegat perahu tersebut namun ternyata bahwa tidak ada yang sangat bermasalah dengan perahu yang diduga membawa 45 orang itu.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement