REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH---Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan kepada Menteri Luar Luar AS John Kerry bahwa i'tikad baik Israel tidak cukup untuk melanjutkan pembicaraan perdamaian, kata seorang pejabat Palestina kepada Xinhua.
Abbas mengatakan selama pertemuan mereka di Amman, Jordania, Israel harus membekukan pembangunan permukiman dan mensahkan penyelesaian dua-negara dengan garis sebelum 1967 sebagai perbatasan negara masa depan Palestina sebelum melanjutkan perundingan, kata pejabat tersebut --yang tak ingin disebutkan jatidirinya.
"Apa yang ditawarkan oleh Israel berupa pembebasan sejumlah terbatas tahanan dan peningkatan pengaruh Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA) di Tepi Barat tidak cukup buat Presiden Abbas untuk menerima tawaran kembali ke meja perundingan," kata pejabat tersebut.
Kerry, yang sejak Maret telah berusaha menghidupkan kembali pembicaraan perdamaian antara Israel dan Palestina, belum menghasilkan terobosan apa pun, kata pejabat itu sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi.
Kantor berita resmi Palestina, Wafa, melaporkan Abbas dan Kerry bertemu selama dua jam guna membahas upaya perdamaian Menteri Luar Negeri AS itu. Keryy dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Jumat malam waktu setempat di Jerusalem. Pembicaraan perdamaian antara kedua pihak berhenti pada 2010 gara-gara sengketa mengenai kegiatan permukiman Yahudi di Tepi Barat Sungai Jordan dan Jerusalem Timur.