Sabtu 29 Jun 2013 16:08 WIB

Kota Xinjiang Dilanda Kerusahan

Kawasan otonomi khusus Xinjiang
Kawasan otonomi khusus Xinjiang

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Lebih dari 100 orang dengan mengendarai sepeda motor dan mengacungkan pisau menyerang satu kantor polisi di kawasan Xinjiang, di bagian barat Cina, media negara melaporkan Sabtu.

Serangan itu di kota Hotan, di wilayah gurun terpencil, yang dihuni etnis Uighur, terjadi dua hari setelah kekerasan mematikan di kawasan itu dalam empat tahun yang merenggut 35 jiwa. China menyebut insiden tersebut "serangan teroris".

Xinjiang merupakan rumah bagi sebagian besar suku Uighur Muslim yang berbahasa Turki. Cina  menyatakan pihaknya memberi etnis Uighur kebebasan dan menuding para ektrimis berniat memisahkan diri.

Rasa permusuhan antara mayoritas etnis Han China dan Uighur menjadi tantangan besar bagi para pemimpin Partai Komunis China. Presiden Xi Jinping yang naik ke tampuk kekuasaan pada Maret telah menyerukan persatuan semua kelompok etnis di Cina.

Dalam insiden paling akhir, "para perusuh" berkumpul di tempat-tempat keagamaan sebelum mengendarai sepeda motor untuk menyerang kantor polisi di Hotan, daerah Moyu, kata harian the Global Times milik harian People's Daily, corong Partai Komunis Cina.

Penguasa sedang menghitung jumlah korban dan mencari tersangka, kata the Global Times.

Dalam satu insiden terpisah, sebanyak 200 orang berusaha "memicu keributan: di satu kawasan perbeleanjaan utama di Hotan, kata harian itu. Surat kabar itu melaporkan polisi berhasil menguasai keadaan.

Penguasa Cina telah emningkatkan keamanan di Urumqi, ibu kota kawasan itu, kata harain itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement