Ahad 30 Jun 2013 06:37 WIB

Empat Pemuda Irak Tewas saat Nonton Sepak Bola

Serangan bom bunuh diri terus melanda Irak. (ilustrasi)
Foto: Reuters/Atef Hassan
Serangan bom bunuh diri terus melanda Irak. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Serangan bom menargetkan pemain sepak bola dan para pemuda yang berkumpul untuk menonton pertandingan sepak bola di Irak. Serangan bom pada Sabtu menewaskan tujuh orang.

Dalam beberapa hari terakhir, para pemain dalam pertandingan daerah dan para penonton pertandingan telah menjadi target serangan bom. Serangan sebelumnya menyasar masjid-masjid Sunni dan Syiah serta para aparat keamanan.

Alasan di balik serangan pada pemain sepak bola dan penonton tidak jelas. Polisi dan petugas medis mengatakan bom itu ditanam di dalam kedai kopi di pusat kota Baghdad.

''Bom menewaskan empat pemuda yang sedang berkumpul untuk menonton pertandingan internasional antara Irak dan Chile di televisi,'' katanya.

Bom pinggir jalan juga meledak di dekat sebuah stadion sepak bola di Muqdadiya. Serangan bom yang terjadi sekitar 80 km timur laut ibu kota Baghdad itu menewaskan tiga orang.

Pada awal pekan ini, ledakan di lingkungan stadion sepak bola menewaskan lima pemain. Dua ledakan lainnya merobek sebuah kafe di mana puluhan pemuda berkumpul untuk menonton pertandingan sepak bola. Ledakan menewaskan delapan orang.

Kekerasan merupakan bagian dari tren peningkatan serangan gerilyawan sejak awal tahun ini yang menewaskan lebih dari 1.000 jiwa pada Mei saja. Sehingga, Mei menjadi bulan paling mematikan sejak pertumpahan darah sektarian dari 2006-2007.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement