Ahad 30 Jun 2013 16:37 WIB

Satgas: Singapura-Malaysia Sudah Bebas Asap

Kabut asap terlihat di  kawasan jembatan Esplanade, Singapura.
Foto: STRAITS TIME
Kabut asap terlihat di kawasan jembatan Esplanade, Singapura.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Kabut Asap Provinsi Riau mengklaim Singpura dan sejumlah wilayah Malaysia sudah terbebas dari polusi asap dampak dari peristiwa kebakaran lahan dan hutan Sumatra. Menurut data indeks kualitas udara yang diterbitkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Ahad (30/6), menyebutkan, sejak Sabtu (29/6) kualitas udara di Singapura sudah berada pada level sedang dengan indeks berkisar di angka 59 polutan standar indeks (PSI).

Angka tersebut menurut catatan BNPB sudah cukup baik dibandinghkan beberapa hari sebelumnya yang sempat mencapai 300 PSI. Sementara untuk sejumlah wilayah di Malaysia seperti Kualalumpur dan Selangor, BNPB mencatat kualitas udara telah berada di kisaran 44 hingga 48 PSI yang merupakan titik terendah dibandingkan hari-hari sebelumnya yang rata-rata berada di level kurang sehat atau diatas 100 PSI.

"Walau demikian, tetap harus diantisipasi dengan melakukan pemantauan baik udara maupun darat guna mengantisipasi kembali terjadinya pembakaran atau kebakaran lahan di Riau penyebab kemunculan kabut asap," kata juru bicara BNPB Agus Wibowo di Posko Satgas Penanggulangan Bencana Asap Provinsi Riau, Pekanbaru.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru memprakiraan kondisi cuaca di sebagian besar Provinsi Riau telah mulai pulih dengan potensi hujan yang dominan.

Menurut analisa pergerakan angin lokal atau streamline seperti yang diriliskan lembaga pemantau cuaca, daerah pertemuan angin terjadi di daerah Riau bagian tengah dan pesisir Ttmur wilayah Riau.

Sementara potensi awan konvektif di wilayah Riau berpeluang terbentuk di bagian utara dan tengah serta timur seperti Kota Dumai, Kabupaten Rokan Hilir, Siak, Pelalawan dan Pekanbaru serta Indragiri Hulu. Kemudian menurut analisa hodograf, demikian BMKG, udara lapisan bawah cenderung stabil, sehingga pada pagi hari masih belum ada potensi terhadap pembentukan awan.

Untuk hasil rekaman satelit dan radar, lembaga ini mengutraikan, bahwa distribusi awan di wilayah Riau terkosentrasi di Riau bagian utara dan tengah seperti Dumai, Rokan Hilir, Siak dan Bengkalis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement