Senin 01 Jul 2013 20:27 WIB

Korban Jiwa Akibat Kerusuhan Mesir Capai 16

Demonstrasi di Mesir yang berujung kericuhan.
Foto: news.com.au
Demonstrasi di Mesir yang berujung kericuhan.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO--Sedikitnya delapan orang tewas selama bentrokan pada malam hari di luar Markas Ikhwanul Muslimin di Kairo. Jumlah korban jiwa sejak protes anti-presiden, Ahad (30/6), naik menjadi 16 orang.

"Bentrokan menewaskan delapan orang di Markas Ikhwanul Muslimin, tiga di Assiut, satu di Fayoum, satu di Iskandariya, satu di Kfar Ash-Sheikh dan satu di Bani Suef, sementara tak kurang dari 781 orang cedera," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mesir Yahya Moussa kepada Xinhua pada Senin (1/7).

Ia menyatakan satu orang tewas di dekat istana presiden karena sesak nafas. Seorang saksi mata di dekat Markas Ikhwanul Muslimin mengatakan bentrokan antara anggota kelompok itu dan penyerang dari kubu pemrotes anti-presiden meletus pada Ahad malam.

"Sedikitnya 43 orang lagi cedera di dekat markas tersebut," kata saksi mata itu kepada Xinhua. Ia menambahkan isi bangunan yang berlantai enam dirampok habis dan beberapa lantai bangunan itu dibakar.

Petugas hukum segera bergegas ke lokasi untuk melakukan penyelidikan dan pasukan pertahanan sipil mengepung daerah tersebut untuk membubarkan massa, tambah saksi mata itu.

Beberapa Markas Ikhwanul Muslimin di berbagai gubernuran diserang dan dibakar selama protes massa pada Ahad. Ratusan ribu orang Mesir membanjiri bundaran utama di negeri tersebut pada peringatan pertama pemerintahan Presiden Mohamed Mursi, yang berorientasi Islam.

Mereka menuntut Presiden Mursi mundur dan menyelenggarakan pemilihan dini presiden. Aksi itu menjadi demonstrasi terbesar di Mesir sejak protes 2011, yang menggulingkan mantan presiden Hosni Mubarak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement