Selasa 02 Jul 2013 00:23 WIB

Austria Panggil Dubes AS Terkait Skandal Penyadapan

Mata-mata dan penyadapan arus data dan komunikasi (ilustrasi)
Foto: REPUBLIKA.CO.ID
Mata-mata dan penyadapan arus data dan komunikasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Austria telah memanggil duta besar Amerika Serikat untuk menjelaskan laporan-laporan yang mengatakan bahwa Washington melakukan penyadapan terhadap kantor-kantor beserta kedutaan negara-negara Eropa.

Hal ini diungkapkan juru bicara untuk Menteri Luar Negeri Austria, Michael Spindelegger, Senin (1/7).

Seperti dilaporkan AFP, Duta Besar Amerika Serikat untuk Austria, William Eacho, akan dipanggil pada hari Selasa untuk menguraikan posisi AS dalam skandal mata-mata yang membuat hubungan antar-samudera itu terancam.

"Tuduhan-tuduhan seperti ini tidak bisa diterima. Kami ingin segera mendapatkan penjelasan dari pihak Amerika tentang apakah tuduhan itu benar dan apakah kegiatan mata-mata memang dilakukan di Austria," kata Spindelegger kepada surat kabar harian lokal Oesterreich.

Pada akhir pekan, majalah Jerman Der Spiegel melaporkan bahwa Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) telah melancarkan aksi-aksi penyadapan di misi-misi diplomatik Uni Eropa.

Spiegel mengatakan bahwa laporan itu sebagian didasarkan atas informasi dari dokumen-dokumen rahasia yang diperolehnya melalui sang pembocor rahasia intelijen buronan AS, Edward Snowden.

Sumber-sumber Eropa mengatakan Eropa benar-benar marah atas dugaan penyadapan oleh AS dan memperingatkan bahwa masalah ini bisa meningkat menjadi krisis politik "serius", di saat UE dan AS baru saja akan memulai pembicaraan yang rumit soal kesepakatan perdagangan yang kemungkinan bisa menjadi perundingan terbesar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement