REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pembocor rahasia intelijen Amerika Serikat (AS), Edward Snowden menuduh Presiden Barack Obama menolak haknya untuk mengajukan suaka. Hal itu diungkapkan dalam pernyataan resmi pertamanya sejak terbang ke Rusia pada 23 Juni dimana dia mengajukan suaka.
Mantan analis CIA tersebut diburu AS karena tuduhan spionase. Dia mengatakan Presiden Obama menekan negara-negara dimana dia mengajukan suaka politik.
"Presiden memerintahkan wakil presiden untuk menekan para pemimpin negara dimana saya mengajukan perlindungan untuk menolak permintaan suaka saya," kata Snowden kepada Wikileaks seperti dilansir BBC, Selasa (2/7).
Menurutnya, langkah Obama tersebut merupakan penipuan pemimpin dunia, bukan keadilan. Dalam pernyataan itu, Snowden menggambarkan dirinya sebagai orang tanpa negara. Dia menuduh pemerintah AS menghentikannnya dari memiliki hak dasar untuk mencari suaka.
Pada Ahad (30/6) malam, pria berusia 30 tahun tersebut mengajukan permohonan suaka di Rusia. Permintaan itu diajukan Sarah Harrison, tim legal Wikileaks yang menjadi wakil Snowden. Namun, Kremlin belum membuat komentar atas hal tersebut.
Sebelumnya, Presiden Vladimir Putin mengatakan Moskow tidak menahan siapapun. Dia menyarankan Snowden untuk berhenti merusak rekan Amerika dengan pengungkapannya. Snowden membongkar program mata-mata AS dimana Badan Keamanan Nasional telah menyadap data telepon dan internet.