Selasa 02 Jul 2013 14:31 WIB

Menteri dan Anggota Parlemen Mesir Beramai-ramai Mundur

Rep: Nur Aini/ Red: Karta Raharja Ucu
 Ribuan pendukung Presiden Mohammed Morsi Islam menggelar aksi unjuk rasa di Nasser City, Kairo, Mesir, Ahad (30/6).
Foto: AP/ Hassan Ammar
Ribuan pendukung Presiden Mohammed Morsi Islam menggelar aksi unjuk rasa di Nasser City, Kairo, Mesir, Ahad (30/6).

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Demonstrasi besar-besaran di Mesir membuat sepuluh menteri mengajukan pengunduran diri. Sebelumnya, Perdana Menteri Mesir, Hisham Qandil sudah menolak pengunduran diri lima menteri.

Menteri yang mundur itu di antaranya Menteri Pariwisata Hisham Zaazou, Menteri Lingkungan Khaled Abdel-Aal, Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Atef Helmi dan Menteri Pengairan Abdel Qawy Khalifa. Mereka mengajukan surat pengunduran diri kepada Qandil dalam waktu yang sama.

Zazou sudah mengirim surat pengunduran diri bulan lalu setelah Mursi mengangkap Gubernur Luxor, Adel al-Khayat yang kontroversi. Khayat merupakan anggota dari partai Islamis yang terkait dengan insiden tewasnya 58 turis pada 1997. Namun, Zazou kembali bekerja setelah Khayat mundur.

Al-Arabiya melaporkan, delapan anggota parlemen juga mundur. Pemerintah tidak menanggapi permintaan untuk pemilihan presiden menjadi alasan anggota parlemen, Suzy Adli untuk mundur. Pada Ahad (30/6), setidaknya lima orang tewas dan 200 orang terlika dalam demonstrasi jutaan orang yang pro dan anti-Mursi di Mesir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement