Selasa 02 Jul 2013 15:00 WIB

Imam Kristen Suriah Jadi Sasaran

Rep: Bambang Noroyono / Red: Citra Listya Rini
Penduduk berlarian mencari perlindungan di Provinsi Raqqa, timur Suriah
Foto: Reuters
Penduduk berlarian mencari perlindungan di Provinsi Raqqa, timur Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Perang sipil di Suriah harus menyeret dunia internasional untuk terlibat. Kepala Ordo Fransiskan di Suriah, Pastor Pierbattista Pizzaballa mengatakan Ibu Kota Damaskus dan sekitarnya sudah menjadi ''neraka'' bagi warga tidak bersalah.

Menurutnya, perang di Suriah sudah berubah arah. Dari semula bermotif penggulingan kekuasaan rezim, namun saat ini sudah menjadi petaka bagi kawasan. Suriah sudah menjadi zona perang antarnegara Liga Arab dan internasional terhadap Presiden Bashar al-Assad.

''Perang ini semakin tidak masuk akal. Kita semua bisa hidup dengan damai dan normal,'' kata Pizzaballa seperti disiarkan BBC News, Selasa (2/7). 

Pernyataan tokoh agama Kristen di Suriah ini menanggapi aksi kekejaman yang terjadi di negara Poranda itu. Seorang imam dari kalangan Kristen Katolik di Suriah bernama Pastor Francois Murad (49 tahun) tewas dipenggal oleh kelompok bersenjata. 

Kantor berita resmi di Vatikan seperti dikutip Reuters mengatakan pembunuhan terjadi pada Ahad (23/6) lalu. Dikatakan, Murad dipenggal bersama dua orang yang belum teridentifikasi identitasnya. Belum dapat dipastikan kelompok mana yang melakukan pemenggalan tersebut. 

Video pemenggalan tersebut, menurut pemberitaan internasional dilakukan oleh kelompok al-Nusra. Kelompok ini adalah salah satu basis kelompok bersenjata yang menyatakan perang dengan Assad. Huffington Post menuliskan aksi pemberontak yang manyasar kelompok agamawan di Suriah tentu tidak berdasar atas pretensi agama.

Kelompok Negara-negara Teluk (GCC) mendesak Dewan Keamana Perserikatan Bangsa Bangsa (DK - PBB) segera menurunkan personil militer ke titik-titik membara di Suriah. ''Kami mendesak agar DK - PBB mengatasi kepungan di Kota Homs. Dan meminta UE mempersenjatai kelompok penentang Assad,'' demikian pernyataan GCC, seperti dilansir Alarabiya, Selasa (2/7).

sumber : AP/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement