Rabu 03 Jul 2013 02:18 WIB

Upaya Snowden Cari Suaka Belum Berhasil

Edward Snowden
Foto: AP/The Guardian
Edward Snowden

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Sejumlah negara pada Selasa (2/7) menolak permintaan suaka yang diajukan oleh Edward Snowden, mantan pegawai kontrak badan intelijen Amerika Serikat (AS) yang menjadi buronan negara itu. Snowden membocorkan rahasia program pengintaian yang dijalankan negara adidaya itu.

Rangkaian penolakan berlangsung di tengah munculnya permintaan dari Venezuela agar dunia memberikan perlindungan bagi Snowden. Snowden, yang membocorkan program pengintaian rahasia elektronik AS, Prism, telah menyampaikan permintaan suaka politik kepada lebih dari satu lusin negara dalam upayanya mengamankan diri dari dakwaan spionase di Amerika Serikat.

Pria berusia 30 tahun itu saat ini berada di wilayah transit di bandar udara Sheremetyevo di Moskow tanpa kepastian hukum. Ia tidak bisa terbang ke negara tujuan yang diinginkannya di Amerika Latin karena tidak mempunyai dokumen perjalanan yang sah. Ia juga tidak bisa keluar dari bandara karena tidak memiliki visa Rusia.

Pada Senin, untuk pertama kali Snowden membuka mulut sejak tiba di Moskow dari Hong Kong. Ia menantang Washington dengan mengatakan ia bebas mengungkapkan lebih banyak informasi tentang program-program pengintaian oleh AS dan bahwa AS sedang menghukumnya secara ilegal.

Pernyataan itu dapat diartikan bahwa ia mengesampingkan kemungkinan untuk memperpanjang keberadaannya di Rusia. Juru bicara Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan Snowden telah menarik permintaan suakanya kepada Rusia setelah Putin mengatakan ia harus menghentikan "kegiatannya yang bersifat anti-Amerika".

Namun, meskipun negara demi negara menolak permintaan suaka yang diajukan Snowden dengan alasan masalah teknis, Venezuela, justru mempertimbangkan pengajuan suaka Snowden. "Ia patut mendapatkan perlindungan dari dunia," kata Presiden Venezuela Nicolas Maduro kepada Reuters dalam kunjungannya di Moskow. Maduro mengatakan ia akan mempertimbangkan pengajuan suaka.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement