Rabu 03 Jul 2013 02:42 WIB

Permintaan Suaka Snowden Ditolak Ekuador

Rep: Nur Aini/ Red: Dewi Mardiani
Presiden Ekuador, Rafael Correa
Foto: AFP
Presiden Ekuador, Rafael Correa

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Ekuador, Rafael Correa, mengatakan negaranya tidak mempertimbangkan permintaan suaka Edward Snowden. Dia mengatakan Snowden saat ini menjadi tanggungjawab Rusia.

Dia menilai keputusan memberi Snowden izin untuk bepergian sementara setelah paspornya dicabut AS sebagai suatu kesalahan. Brazil, Finlandia, India, Polandia juga menolak permintaan suaka Snowden. Austria, Spanyol, dan Norwegia pun melakukan hal serupa.

Presiden Ekuador mengatakan dokumen perjalanan yang diterbitkan pada 22 Juni oleh konsulat Ekuador di London merupakan sebuah blunder. Hal itu menurutnya membuat krisis di saat yang genting. "Menteri luar negeri kami dalam tur Asia. Wakil menteri ada di Republik Ceko. Duta besar AS sekarang di Italia. Konsulat mungkin tidak dapat menghubungi menteri luar negeri," ungkapnya dikutip Independent.

Dia mengatakan Snowden bukan lagi tanggung jawab Ekuador. "Apa kita bertanggungjawab terhadapnya untuk sampai Ekuador? Itu tidak logis. Negara yang memberinya dokumen adalah Rusia," ungkapnya.

Rusia pun tidak memberi bantuan kepada Snowden. Permintaan suaka Snowden ke Rusia juga ditolak setelah Presiden Vladimir Putin mengatakan agar pembocor rahasia intelijen AS tersebut menghentikan menyakiti partner Amerika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement