REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina dan Rusia akan mengelar latihan angkatan laut gabungan kedua pada Jumat (5/7). Latihan militer gabungan itu dihelat saat Beijing dan Tokyo berselisih atas kepulauan yang disengketakan di Laut Cina Timur.
Latihan tersebut terjadi pada saat peningkatan kekuatan maritim Cina - dengan masuknya armada pertama ke layanan operator tahun lalu - dan ketika ketegangan meningkat atas pulau yang disengketakan dengan Jepang dan tetangga lainnya.
Tetapi pelatihan yang berlangsung 5-12 Juli itu "tidak menargetkan pihak ketiga", kata kantor berita resmi Xinhua mengutip panglima militer Cina Jenderal Fang Fenghui saat ia bertemu dengan timpalannya dari Rusia di Moskow.
Tujuannya adalah untuk "memainkan peran positif dalam menjaga keamanan regional dan stabilitas," ujar Fang.
Empat kapal Cina akan berpartisipasi, bersama dengan dua frigat dan kapal pasokan, sementara Rusia akan mengirimkan 11 kapal, satu kapal selam dan tiga pesawat.
Xinhua menggambarkan kontingen Cina itu sebagai "kekuatan militer terbesar akan dikiirm Angkatan Laut China telah kirim pada latihan gabungan".
Namun latihan angkatan laut gabungan tahun lalu melibatkan 16 kapal dan dua kapal selam dari Cina serta tujuh kapal perang dari Rusia, menurut laporan 2012 tentang di jejaring kementerian pertahanan.
Pelatihan angkatan laut ituakan diikuti oleh latihan gabungan dua tahunan anti-terorisme yang akan diselenggarakan dari 27 Juli-15 Agustus di Rusia, kata Xinhua.