Rabu 03 Jul 2013 23:59 WIB

Mohammed Morsi Bersumpah Tetap Menjabat

Red:
Kerusuhan di Mesir
Kerusuhan di Mesir

KAIRO -- Presiden Mesir, Mohammed Morsi bersumpah untuk tetap menjabat  dan mempertahankan kekuasaannya ditengah ancaman militer yang hendak menggulingkannya hari ini dan menangguhkan konstitusi Mesir.

Dalam pidato penentangannya terhadap tuntutan pihak militer untuk berbagi  kekuasaan dengan lawan-lawannya yang disiarkan tengah malam kemarin, Presiden Mohammed Morsi memperingatkan kalau setiap penyimpangan dari tatanan demokrasi berdasarkan rangkaian pemilu  tahun lalu akan memimpin Mesir menghadapi jalan yang berbahaya.

Pidato itu disampaikan ditengah tuntutan massa yang berunjuk rasa di pusat Kairo dan berbagai kawasan lain di Mesir  menuntut politisi persaudaraaan muslim mundur pada  malam ketiga berlangsungnya demonstrasi massa.

Aksi massa besar di Mesir menyebabkan 16  orang tewas dan 200 luka-luka menyusul tembakan yang dilepaskan pria bersenjata tak dikenal di kerumunan massa di Universitas Kairo.

“Harga untuk mempertahankan kekuasaan konstitusional ini adalah nyawa Saya,” tegas Morsi berkali-kali dalam pidatonya sepanjang 45 menit.

"Legitimasi satu-satunya jaminan untuk mempertahankan negara ini. warga Mesir telah menyatakan kepada dunia kalau mereka telah memilih presiden melalui pemilu yang  bebas. Mereka telah menyatakan dan menentukan jalan negara ini.”

Presiden Morsi terkunci dalam krisis dialog dengan pemimpin militer, Jenderal Abdel Fattah al-Sisi, sementara sejumlah anggota kabinetnya telah meninggalkan pemerintahan.

Sumber di militer mengatakan begitu batas waktu yang ditetapkan Jendral Sisi yakni Rabu pukul 05.00 sore waktu setempat, militer bermaksud membentuk dewan interim yang terdiri dari warga sipil dari kelompok politik yang berbeda dan teknokrat yang berpengalaman, untuk menjalankan negara sampai konstitusi baru disusun.

Proses itu akan diikuti dengan pemilihan presiden baru, tapi pemilihan parlemen akan ditunda sampai persyaratan ketat untuk memilih kandidat presiden sudah ditetapkan.

Sejauh ini belum jelas bagaimana upaya pihak militer untuk berunding dengan Presiden Morsi jika Ia menolak untuk mundur dengan damai. Tapi setelah pidato Presiden Morsi semalam, komando tertinggi mengatakan tentara sudah “siap mati untuk membela warga Mesir melawan teroris dan orang-orang bodoh".

Militer Mesir kemarin juga sudah mengizinkan pasukannya untuk memfilmkan proses latihan perang mereka. Kondisi itu sangat dramatis dilihat. Mereka melakukan hal-hal seperti melompat ke depan sebuah truk yang sedang bergerak, memanjat dan melompat dari belakang.

Pihak  militer Mesir seakan-akan hendak memastikan ada gambar yang bisa meyakinkan publik kalau  mereka siap untuk melakukan apa yang diperlukan di jalanan jika mereka dipanggil atau diperlukan.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement